TEMPO.CO, Sumedang - Kepolisian Resor Sumedang menangkap sembilan anggota organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila di kawasan Cileles, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa malam, 29 Juli 2014. Penangkapan ini menyusul terjadinya pemungutan liar terhadap pemudik dan penganiayaan dua warga setempat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumedang Ajun Komisaris Niko N. Adi Putra mengatakan penganiayaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di simpang jalan depan Kantor Desa Cileles. "Para pelaku mengenakan atribut Pemuda Pancasila," ujarnya saat dihubungi, Selasa malam, 29 Juli 2014.
Niko menjelaskan, peristiwa berawal saat delapan pelaku beratribut Pemuda Pancasila asal desa lain memintai uang setiap pengemudi kendaraan, termasuk kendaraan pemudik, di lokasi kejadian. Penarikan pungutan liar tersebut sudah mereka lakukan sejak Jumat, 25 Juli lalu. (Baca:Pemudik Sepeda Motor Keluhkan Tukang Tambal Ban)
"Geram melihat orang desa luar minta-minta uang di desa mereka, enam warga Cileles mendatangi dan menegur para pelaku,"tutur Niko. Keenam warga setempat ini adalah Domo, Angga, Deden, Hari, Agi, dan Iwan. "Kepada para pelaku, warga bertanya kenapa meminta-minta uang di desa kami (Cileles)?''
Namun para pelaku menjawab bahwa mereka sudah mendapat izin dari Kepala Desa Cileles Suhendar. Penasaran, Domo dan kawan-kawan lalu meminta konfirmasi Suhendar. "Ternyata Kepala Desa mengaku tidak pernah memberikan izin itu," kata Niko.
Keenam warga yang marah lalu kembali mendatangi lokasi pemungutan liar. Namun ternyata para pelaku pemungutan liar sudah memanggil kawan-kawan mereka, sehingga mereka jadi berjumlah sekitar 35 orang. "Terjadilah keributan," kata Niko.
Domo cs yang kalah jumlah tak ayal menjadi bulan-bulanan kelompok Pemuda Pancasila. "Domo kena pukulan batu di kepala. Sedangkan Dede dan Angga kena bacok di kepala dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit," kata Niko. (Baca:Berantas Pungli, Jembatan Timbang Pakai Sistem Elektrik)
Melihat tetangga mereka dikeroyok, warga Cileles lain marah dan beramai-ramai memburu para pelaku. "Melihat warga lain, para pelaku lalu kabur dengan meninggalkan delapan sepeda motor mereka. Kedelapan motor ini lalu dibakar warga yang kesal," kata Niko.
Seusai pembakaran motor, warga sempat hendak mencari para pelaku untuk menuntut balas atas penganiayaan Domo dan kawan-kawan. Namun aksi itu urung dilakukan setelah polisi tiba di lokasi kejadian. "Para tersangka sudah kami amankan di Polres Sumedang," katanya.
ERICK P. HARDI
Baca juga:
Tifatul Janji Segera Tutup Situs Berita Palsu
Jokowi: Banyak Mafia di Kementerian ESDM
Polisi Lacak Pemilik Portal Berita Palsu
Jadi Presiden, Jokowi Blusukan Keliling Indonesia