TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat minyak dan gas bumi dari Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Kurtubi, masuk dalam bursa calon menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla yang beredar sejak kemarin. Nama Kurtubi muncul sebagai calon Menteri Badan Usaha Milik Negara bersama tokoh lainnya: Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Hendri Saparini dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
Menanggapi daftar ini, Kurtubi menyatakan dirinya sebenarnya tak berambisi untuk duduk di pemerintahan sebagai menteri. "Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya. Berarti ada pengakuan terhadap saya," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 25 Juli 2014. (Baca: Menteri Pilihan Rakyat Dirilis Agustus Ini)
Meski tak berambisi, jika memang presiden menunjuknya untuk menjadi menteri, Kurtubi memastikan dirinya akan sepenuhnya membantu tugas negara. "Saya siap," tuturnya. Ia mengatakan, hingga saat ini, belum ada satupun utusan presiden terpilih Joko Widodo yang menghubunginya ihwal daftar calon menteri tersebut.
Nama Kurtubi dan calon menteri lainnya muncul dalam akun Facebook Kabinet Alternatif Usulan Rakyat. Akun Facebook itu sengaja dibuat untuk menerima masukan dari rakyat tentang sosok-sosok yang dinilai masyarakat pantas menduduki jabatan menteri di kabinet Jokowi-JK. (baca: Penyusunan Kabinet ala Jokowi Dipuji )
Menurut Kurtubi, BUMN merupakan instrumen negara untuk mempercepat kemakmuran, terutama bagi BUMN yang berkaitan dengan sumber daya alam. Hal ini, ujar ia, harus dilihat sebagai instrumen negara untuk mengoptimalkan percepatan kemakmuran. Kemudian, BUMN nonsumber daya alam adalah instrumen untuk mendorong sektor ekonomi. Sebab, BUMN merupakan salah satu pilar dalam pergerakan ekonomi. "Perusahaan nasional itu instrumen negara, bukan semata-mata perusahaan," kata Kurtubi. (Baca: Jokowi Ingin Perempuan Jabat Menteri Pertahanan )
APRILIANI GITA FITRIA
Terpopuler
Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin
Jokowi Ingin Perempuan Jabat Menteri Pertahanan
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo