TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membenarkan kabar pemberhentian Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat, 25 Juli mendatang.
Menurut Moeldoko, keputusan tersebut disampaikan Presiden kemarin siang di Istana Negara. Dia pun membenarkan bahwa pemberhentian KSAD Jenderal Budiman dimajukan dua bulan. (Baca: SBY Berhentikan KASAD Lebih Cepat)
Budiman seharusnya pensiun pada 25 September 2014. Jenderal Moeldoko menganggap percepatan masa pensiun tersebut lumrah. "Itu hal yang biasa di TNI. Sebelumnya banyak petinggi TNI yang diberhentikan lebih awal," kata Moeldoko kepada wartawan di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Selasa, 22 Juli 2014.
Sebagai contoh, dia melanjutkan, ada dua mantan Kepala Staf Angkatan Laut, yakni Laksamana Suparno dan Laksamana Tedjo Edhie Pudijanto yang diberhentikan lebih cepat dari masa pensiun. (Baca: KASAD Usut Keberpihakan Babinsa)
Walhasil, Moeldoko meminta wartawan untuk tak berpikir yang negatif soal pemberhentian Jenderal Budiman. "Sama saja kok, sebentar lagi saya, KSAL, dan KSAU akan pensiun. Jadi, tak ada yang istimewa," kata Moeldoko. "Jadi, bagi kami diberhentikan kapan pun siap."
Sebelumnya, KSAD Jenderal Budiman kepada Tempo membenarkan pemberhentian dirinya akhir pekan ini. Kabar tersebut dia peroleh melalui sambungan telepon dari Panglima TNI kemarin malam saat dia menggelar acara buka puasa bersama wartawan. Budiman sendiri tak tahu-menahu alasan pemberhentiannya.
INDRA WIJAYA
Terpopuler:
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17
Rute Alternatif Hindari Jembatan Comal
Jatuhnya MH17 Tewaskan 20 Keluarga Sekaligus