TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan anggota Ansor Cabang Subang, Jawa Barat, ramai-ramai membakar tabloid abal-abal Obor Rakyat yang telah dijadikan sebagai media kampanye hitam yang menyerang calon presiden Joko Widodo. Mereka menilai isi tabloid Obor Rakyat hanya fitnah.
"Aksi ini sebagai bentuk perlawanan Ansor terhadap fitnah yang sudah ditebarnya ke sejumlah pesantren di seluruh Indonesia," kata Ketua Hubungan Media PC Ansor Subang Ade Mahmudin kepada Tempo di Pesantren Al-Ikhlas, Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Subang, Kamis, 26 Juni 2014. (Baca: PDIP Lamongan Bakar Puluhan Tabloid Obor Rakyat)
Menurut dia, fitnah yang disebar oleh tabloid Obor Rakyat itu harus dihentikan. Dia pun mengutip pernyataan Ketua Dewan Pers Bagir Manan yang menyatakan bahwa Obor Rakyat merupakan produk haram jurnalisme. "Jadi haram hukumnya bagi masyarakat untuk membacanya," dia menegaskan.
Aktivis pemuda Ansor Subang, Zaenal Mutaqin, menyatakan sejumlah pesantren Ahlussunnah-Waljamaah di daerahnya menerima kiriman tabloid Obor Rakyat, yakni Pesantren Darussalam, Baniyarum, Al-Ikhlas, dan salah satu madrasah diniyah. "Tapi semua tabloid Obor Rakyat yang diterima para pengurus pesantren dan madrasah itu tak disebarluaskan," ujar Zaenal. (Baca: Pemuda Ansor Bakar Tabloid Obor Rakyat)
NANANG SUTISNA
Terpopuler:
Cemburu, Suami Bunuh Teman Lelaki Istrinya
Ribuan Kiai Tajug Dukung Jokowi-JK
Wiranto: Prabowo-Hatta Pro Status Quo
Saran Ahok buat Risma Soal Penutupan Dolly
Tiang Monorel di Jakarta Dibongkar