TEMPO.CO, Sidoarjo - Puluhan korban lumpur Lapindo sejak pagi mendatangi tanggul di titik 21 Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Di tempat itu didirikan panggung untuk menggelar istigasah bersama. Kegiatan tersebut untuk memperingati delapan tahun semburan lumpur Lapindo yang menenggelamkan ribuan rumah dan tanah mereka. "Kami ingin berdoa dan mengenang kampung halaman," kata Khozin, salah seorang korban, Kamis, 29 Mei 2014.
Menurut Khozin, para warga sudah bosan dengan janji-janji PT Minarak Lapindo Jaya dan pemerintah, karena sampai saat ini tidak ada realisasi ganti rugi, khususnya terhadap para korban yang berada di dalam peta area terdampak. "Kami sudah cukup sabar menunggu selama delapan tahun ini," kata dia. (Baca: Korban Lapindo: Pemerintah Beri Harapan Kosong)
Terkait dengan rencana kedatangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi), Khozin berharap kader PDI Perjuangan itu dapat memberikan perubahan nasib korban lumpur menjadi lebih baik bila kelak terpilih. "Semoga Jokowi beda dengan presiden sebelumnya," kata dia.
Jokowi semula dijadwalkan mendatangi lumpur Lapindo sekitar pukul 08.00 WIB, namun diundur menjadi pukul 14.00 WIB. Jokowi juga dikabarkan akan menandatangani kontrak politik dengan korban lumpur Lapindo. (Baca: Korban Lapindo: Presidenku Jokowi... )
Demi menyambut kedatangan Jokowi, korban lumpur meletakan spanduk yang bertuliskan "Joko Widodo Presidenku" di sepanjang bibir tanggul, sehingga tanggul lumpur penuh dengan spanduk. Spanduk itu berasal dari iuaran warga yang berharap kedatangan Jokowi dapat mengubah nasib mereka.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Chairul Tanjung Emoh Ajak Pejabat Naik Pesawatnya
Penampilan Anggun dan Agnez Mo di Red Carpet
Berpose Seksi, Sara Wijayanto Kecewa Dicap Porno
Punya Rp 46 T, Chairul Tanjung Belum Lapor ke KPK
Agung Laksono Gantikan Suryadharma Ali
Deddy Mizwar Pilih Prabowo-Hatta
Kerapatan Layar LG G3 Mencapai 538 Piksel