TEMPO.CO, Lumajang - Wakil Direktur RSUD dr Haryoto, Indrayudi, membantah telah menangani seorang pasien yang diduga terkena penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS). "Bukan MERS, flu dan batuk pilek biasa," kata Indrayudi kepada Tempo, Senin malam.
Indrayudi mengakui memang rumah sakitnya kini tengah menangani seorang pasien dari Desa Candipuro yang sebelumnya diberitakan sebagai orang yang mengidap MERS. Orang sakit yang dimaksud sebenarnya merupakan pasien rawat jalan, tetapi pihak rumah sakit tak bisa menolak keinginannya untuk dirawat inap. "Saya enggak ingat nama, tapi ingat asalnya. Kalau memang MERS, pihak rumah sakit harusnya yang paling tahu," katanya.
Saat ini pasien yang disangka mengidap penyakit MERS tidak dalam kondisi isolasi. Menurut Indrayudi, ia dirawat di ruang yang bersama dengan pasien lainnya. “Hanya sakit batuk pilek biasa, jadi tak ada penanganan yang istimewa,” ujarnya.
Dalam rekam medisnya, kata Indrayudi, sang pasien yang merupakan salah seorang jemaah umrah asal Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengeluh demam sejak masih berada di Arab Saudi pada 26 April lalu. Jika memang mengidap MERS, seharusnya kondisi pasien akan terus memburuk dalam dua pekan. “Namun, ini kondisinya membaik sekarang,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Sulsum Wahyudi mengatakan ada seorang jemaah umrah asal Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, suspect MERS. Namanya Yuyun, 40 tahun. Sulsum mengatakan pasien tersebut menjalani perawatan di RSUD dr Haryoto. Tempo bersusaha melacak keberadaan pasien ini di rumah sakit. "Tidak ada yang atas nama pasien ini yang masuk pada 9 Mei 2014," kata resepsionis UGD RSUD dr Haryoto.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Lainnya:
Banjir Protes, Menteri Kominfo Buka Blokir Vimeo
Peluang JK Tak Jelas, PPP Batal Dukung Jokowi
Ini Alasan Pemblokiran Vimeo
Udar Jadi Tersangka Kasus Bus Transjakarta Karatan
Pemain Persib Diteriaki, Riedl: Saya Kecewa