TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Rachmat Yasin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi di kediamannya, Perumahan Yasmin, Bogor, Rabu malam, 7 Mei 2014. Dia dicokok karena diduga menerima duit Rp 4,5 miliar dari PT Bukit Jonggol Asri untuk pengurusan izin tukar-menukar kawasan hutan di Bogor.
Menurut juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi S.P, politikus Partai Persatuan Pembangunan itu ditangkap setelah lembaganya menerima laporan dari masyarakat perihal adanya transaksi suap-menyuap untuk kepentingan pengurusan izin tersebut. "Kasus ini awalnya dari laporan masyarakat, lalu kami tindak lanjuti," kata Johan.
Rachmat bukan politikus PPP pertama yang berurusan dengan KPK. Sebelumnya penyidik KPK meminta keterangan Ketua Umum Partai Persatuan pembangunan Suryadharma Ali dalam kasus penyelidikan pengelolaan dana haji tahun 2012-2013 di Kementerian Agama. Suryadharma adalah bos Rachmat di PPP.
Di kepengurusan PPP, Suryadharma dan Rachmat sempat terlibat perseteruan karena berbeda pandangan terhadap arah dukungan partai itu menjelang pemilihan presiden pada 9 Juli nanti. Kedatangan Suryadharma dalam kampanye Partai Gerindra menjadi pemicu kemarahan elite PPP. Para pengurus wilayah menyebut langkah Suryadharma merendahkan martabat partai.
Mereka lantas meminta digelar rapat pleno dengan agenda memberi sanksi kepada Menteri Agama itu. Namun, sikap mereka langsung mendapat reaksi keras dari Suryadharma. Sebanyak enam elite PPP dipecat dari jabatannya. Salah satunya Rachmat Yasin yang diberhentikan sebagai Ketua PPP Jawa Barat.
MUHAMAD RIZKI | ANTON APRIANTO
Terpopuler
Persib Vs Persija, Viking dan The Jak Tawuran
Ahok Puji Suspensi Bus Scania Empuk
Ini Dia Kesalahan Pertama Van Gaal kepada MU
Berapa Kekayaan Bupati Bogor Rachmat Yasin?
Peserta UN Asal Bali Bunuh Diri, Tweeps Berduka