TEMPO.CO, Wonogiri - Banjir dan tanah longsor melanda beberapa tempat di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa, 25 Maret 2014. Di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, dua orang tewas setelah tertimbun tanah longsor. Mereka merupakan pasangan suami-istri.
Camat Manyaran, Hermawan, mengatakan tanah longsor di Desa Bero terjadi di enam titik. "Tanah longsor ini terjadi pagi hari, sekitar pukul 04.30 WIB," kata Hermawan. Salah satunya menyebabkan sebuah rumah rusak berat hingga dua penghuninya tewas tertimbun tanah. (Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Wonogiri)
Kedua korban tewas adalah Suwarno, 70 tahun, dan istrinya, Sutini, 65 tahun. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri saat tebing yang berada di belakang rumah mereka longsor. Tim evakuasi baru bisa menemukan jenazah pasangan tersebut sekitar lima jam setelah kejadian.
Menurut Hermawan, selain menyebabkan dua korban tewas, tanah longsor tersebut juga melukai dua orang lainnya. Hermawan mengatakan kedua korban tewas itu segera dimandikan dan disemayamkan di rumah tetangga mereka. "Berdasarkan musyawarah warga dan keluarga, jenazah dimakamkan secepatnya," katanya.
Selain terjadi di Manyaran, tanah longsor juga melanda Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tanah longsor di kecamatan tersebut terjadi di tiga titik. "Tapi tidak menyebabkan kerusakan parah dan tidak ada korban jiwa," kata Camat Selogiri, Bambang Haryanto. Tanah longsor ini, kata dia, hanya merusak dapur rumah warga setempat.
Tak hanya ditimpa tanah longsor, Kecamatan Selogiri juga dilanda banjir. Delapan desa di kecamatan itu diserbu luapan Sungai Buntung dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga satu meter. "Hanya ada tiga desa yang aman dari banjir," kata Bambang. Banjir terjadi pada pagi setelah hujan deras turun sejak dinihari. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Buntung yang melintas di kecamatan tersebut.
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Cuit Putri Kru MH370: Tuhan Lebih Sayang Kamu, Daddy
Pengacara: SBY Beri Anas Rp 250 Juta untuk Harrier
Kata Akbar Tandjung Soal Ical Peluk Boneka