TEMPO.CO, Madiun - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Pujono, mengatakan gempa yang terjadi pada Ahad malam, 16 Maret 2014, di wilayah setempat tidak menelan korban jiwa maupun korban materi. "Sampai saat ini dampak terkait gempa masih nihil," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Maret 2014.
Menurut Pujono, informasi tentang kondisi pascagempa itu diterima BPBD dari petugas di 12 kecamatan lewat pesan pendek di telepon selulernya. Sejak semalam hingga berita ini ditulis, koordinasi masih terus dilakukan. "Alhamdulillah, dari laporan pesan pendek yang masuk tidak ada kerusakan bangunan dan korban," ujarnya.
Gempa yang menggoyang Pacitan pada pukul 21:53:53 Ahad berkekuatan 5,2 skala Richter itu tidak berpotensi tsunami. Adapun lokasi gempa berjarak 93 kilometer arah barat daya Pacitan dengan kedalaman 12 kilometer. Guncangannya dirasakan warga di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, seperti Yogyakarta, Klaten, Tulungagung, dan Blitar, selama 5-10 detik.
Sebelumnya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mochmaad Riyadi mengatakan gempa tersebut disebabkan oleh dua lempeng bumi, yakni Eurasia-Hindia Australia, yang saling dorong. "Karena tidak bisa menahan dorongan, ada dorongan energi yang dilepaskan. Saat itu terjadi gempa," katanya.
Menurut Riyadi, gempa semacam ini masuk kriteria gempa intra-plate atau gempa yang terjadi di dalam lempeng bumi. Gempa ini, kata dia, terjadi di tengah laut tapi relatif dangkal. Akibatnya, gempa tersebut bisa terasa hingga daerah yang cukup jauh seperti Yogyakarta.
NOFIKA DIAN NUGROHO