TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yakin sikap Gubernur Joko Widodo yang menyatakan maju dalam pencapresan tidak membuat warga dan birokrat Jakarta marah. "Enggak juga," katanya di Balai Kota, Jumat malam, 14 Maret 2014.
Ahok sendiri mengaku berpengalaman soal itu. "Saya sudah pengalaman seperti ini. Dulu di DPRD saya cuma jadi anggota 7 bulan, menjabat bupati 16 bulan, lalu pindah jadi wagub, happy-happy saja Belitung Timur," Ahok bercerita. (Baca: Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi).
Menurut Ahok, yang penting rakyat mengerti dan memahami bahwa Jokowi meninggalkan jabatannya sebagai gubernur bukan karena serakah, tapi untuk mengemban tugas, yang lebih berat. "Apalagi sikap dan rekam jejak seorang Pak Jokowi kan sudah jelas," ujarnya.
Jokowi akhirnya mendeklarasikan diri siap menjadi calon presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sebelumnya ia selalu mengelak dan berdalih masih mengurus Jakarta. Jokowi mendeklarasikan pencapresannya di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat siang, 14 Maret 2014.
Di hari yang sama Ketua Umum PDI Perjuangan Indonesia Megawati Soekarnoputri menunjukkan surat mandat yang menunjuk Jokowi sebagai calon presiden dari partainya dalam akun Twitter resmi @PDI_Perjuangan. (Baca: Megawati Tunjukkan Surat Mandat Jokowi Nyapres).
Selain mandat, Megawati juga menginstruksikan tiga perintah harian bagi seluruh elemen PDI Perjuangan. "Kami harapkan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk memastikan Jokowi dan PDI Perjuangan memenangkan Pemilu 2014," kata akun Twitter @PDI_Perjuangan pada Jumat, 15 Maret 2014. (Baca: Mega Resmikan Jokowi sebagai Calon Presiden )
Akun tersebut juga menawarkan logo bergambar wajah Jokowi beserta tulisan "JKW4P, Coblos Nomor 4, Jokowi Presiden." PDI Perjuangan mempersilakan para pengguna Twitter untuk menggunakannya sebagai foto profil akunnya. Nomor 4 adalah nomor PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif 9 April mendatang.
ATMI PERTIWI