TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, mengatakan TNI AU ikut membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak tiga hari lalu. TNI mengirimkan satu unit pesawat intai strategis mereka, Boeing 737-200, dari Skuadron 5 Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Pesawat sudah dikirim hari ini (Senin) ke Selat Malaka, yang diduga menjadi lokasi hilangnya pesawat," kata Hadi kepada Tempo, Senin, 10 Maret 2014. Sayangnya, pencarian menggunakan pesawat Boeing 737-200 hari ini belum membuahkan hasil. Meski begitu, TNI AU yakin pesawat itu mampu mengerjakan misi pencarian dengan sangat baik. (Baca: Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan).
"Sebab pencarian dan pengintaian menjadi tugas sehari-hari pesawat itu," kata Hadi. Biasanya, pesawat itu digunakan patroli maritim. Salah satunya mengintai dan mencari kapal asing pencuri ikan. Untuk misi pencarian tersebut, Boeing 737-200 dilengkapi kamera khusus yang bisa melihat jelas permukaan air laut dari ketinggian 29 ribu kaki atau hampir 9.000 meter. (Baca: Pilot Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Hobi Simulasi).
Jika cuaca kurang mendukung, pesawat itu bisa diturunkan hingga ketinggian 5.000 kaki atau sekitar 1.500 meter. "Untuk ketinggian itu bisa menggunakan teropong binocular," kata dia. Hadi melanjutkan, dibutuhkan delapan teknisi khusus untuk mengoperasikan kamera intai di badan Boeing 737-200. Namun sayang dia enggan menceritakan rinci spesifikasi kamera intai khusus tersebut. (Baca: Istri Penumpang Malaysia Airlines Yakin Suaminya Selamat).
Menurut Hadi, Boeing 737-200 TNI AU adalah pesawat jet satu-satunya yang digunakan dalam proses pencarian ini. Keunggulannya, pesawat ini memiliki jangkauan jelajah lebih luas, sebab mampu mengudara selama enam jam non-stop. Sesuai rencana, pencarian dilanjutkan besok hari (Selasa). Pesawat akan bermalam di Medan, Sumatera Utara, dengan perhitungan jarak dengan lokasi pencarian yang dekat.
Pesawat Malayasia Airlines diperkirakan hilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada pukul 02.40, Sabtu, 8 Maret 2014, atau dua jam setelah tinggal landas. Kantor berita Cina Xinhua menyebutkan, pilot pesawat belum sempat mengontak pengatur lalu lintas udara Cina saat mereka hilang dari radar. Ini berarti, pesawat dengan tujuan Beijing itu belum memasuki wilayah udara Cina. (Baca: Pesawat Mengudara Bisa Jatuh, Ini Penyebabnya).
Pesawat Boeing 777-200 berangkat dari Kuala Lumpur pada Sabtu dinihari pukul 00.41 waktu setempat. Dua jam kemudian, pesawat dinyatakan hilang kontak. Pesawat berbadan lebar yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak ini mestinya mendarat di Beijing, Cina, setelah menempuh enam jam perjalanan dari Kuala Lumpur. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar posisi pesawat. Upaya pencarian terus berlangsung.
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Terpopuler
Curhat SBY: Koalisi Kadang Makan Hati
Terungkap, 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines
Polisi Belum Minta Keterangan Orang Tua Ade Sara