TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai merintis budi daya durian unggulannya, Kencono Rukmi, pada 2014 ini. “Durian ini mengandung kadar kolesterol dan gula yang rendah serta kadar alkohol lebih sedikit,” ujar Kepala Dinas Pertanian Supriyadi Rabu, 5 Maret 2014.
Menurut Supriyadi, varietas durian khas Gunung Kidul ini akan dikembangkan melalui sentra pengembangan durian yang berlokasi di Kecamatan Nglipar, Gunung Kidul. Lahan seluas 120 hektare ini bakal digerojok 12 ribu bibit durian. “Mulai Oktober-November tahun ini atau memasuki musim penghujan nanti kami tanam serentak agar lebih cepat panennya,” katanya.
Durian yang berwarna oranye ini ditargetkan mampu menguasai pasar lokal, terutama di wilayah Yogyakarta dengan varietas Menoreh Kuning yang sudah lebih dulu merajai pasaran lokal. “Kami membidik pasar yang belum tersentuh, alias pencinta durian yang takut kadar kolesterolnya naik,” kata dia.
Anggota Komisi B DPRD Gunung Kidul Suhardono mengakui pengembangan di Kecamatan Nglipar yang lahannya sebagian merupakan pinjaman dari pihak Keraton Yogyakarta itu sedianya menjadi titik balik untuk mengangkat potensi durian Kencono Rukmi yang belum banyak dikenal.
DPRD pun meminta pemerintah menyiapkan sebuah program penarik wisatawan jika panen pertama Kencono Rukmi ini dilakukan. “Misalnya, panen yang dikemas dengan festival makan durian yang sudah pernah dilakukan di Kecamatan Patuk,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler