TEMPO.CO , Jakarta - Sejak 2008, Anggoro Widjojo berangkat ke Cina untuk urusan bisnis. Sejak itulah ia tak balik lagi ke Indonesia. Direktur Bisnis PT Masaro Radiokom itu pun menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan korupsi pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Departemen Kehutanan.
Ketika ramai tersiar kabar pertemuan antara dia dengan Antasari Azhar, ketua KPK ketika itu, di Singapura, majalah Tempo edisi 9 Agustus 2009 membuat laporan penelusuran sosok lelaki itu. Hasilnya, sosok Anggoro diketahui tak asing di kalangan pejabat Departemen Kehutanan. Soeripto, Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan di era departemen itu dipimpin Nur Mahmudi Ismail, mengaku kerap melihat Anggoro mendatangi Nur Mahmudi. "Dia rekanan lama," kata Soeripto. Soeripto juga mengaku pernah dua kali menerima Anggoro di ruang kerjanya.
Sosok Anggoro juga sangat terkenal di Komisi Kehutanan DPR. Menurut Tamsil Linrung, Anggoro pemain lama dalam bisnis radio telekomunikasi. Anggoro juga dekat dengan pimpinan Komisi. "Dia sudah terkenal, pandai melobi," ujarnya. Sejumlah anggota Dewan, kata Tamsil, mengenal Anggoro sebagai perwakilan Motorola. Masaro memang agen tunggal Motorola di Indonesia.(baca:Anggoro 'Cicak-Buaya', Ini Kasusnya )
Anggoro dikenal royal dalam membagikan rezekinya ke anggota Dewan, khususnya Komisi Kehutanan. Ia selalu sigap memberi bantuan dana untuk anggota Dewan yang mendapat "tugas" ke luar negeri. Tamsil mengaku dua kali ditawari tambahan sangu dari Anggoro ketika akan ke luar negeri. "Tapi selalu saya tolak."
Pengacara Yusuf Erwin Faishal, Sheila Salomo, menyatakan kliennya dekat dengan Anggoro. Tapi, ujarnya, itu sebatas hubungan kerja. Yusuf, anggota Dewan ketika itu, menurut Sheila, selalu menampik bantuan dari Anggoro. "Termasuk saat akan pergi ke Meksiko, bantuan itu ditolak."
Seorang staf di Masaro menyebut Anggoro adalah "ujung tombak" PT Masaro menghadapi rekanan. Misalnya, dia sangat dipercaya Motorola menggarap proyek-proyek di Indonesia. "Sebetulnya dia direktur utamanya," kata staf yang emoh disebut namanya itu.
Kemarin malam, Komisi Pemberantasan Korupsi disebut menangkap Anggoro Widjojo. Kakak dari Anggodo Widjojo yang menyulut kasusu "Cicak-Buaya", terpidana kasus suap terhadap pimpinan KPK, itu ditangkap di Shenzen, Cina, pada 29 Januari 2014.
MN
Berita Lain:
Hindari Sorotan, Hakim Vica Akan Ditarik ke Pengadilan Tinggi
Airin dan Atut Chosiyah Berebut Jadi Tuan Tanah
Mobil 'Wah' Adik Ratu Atut Ditaksir Rp 30 M
Mobil Berpelat Inisial Airin Ikut Disita KPK
BPPT Perangi Hujan di Jakarta Hari Ini