Wabah Diare Serang Warga 20 Desa di Bengkulu Selatan

TEMPO Interaktif, Bengkulu Selatan:Warga di 20 desa Kecamatan Kaur Selatan, Bengkulu Selatan, terserang diare sejak akhir Desember lalu. Hingga Rabu (9/1), sedikitnya sepuluh penderita meninggal dan 408 warga terserang penyakit akibat virus amuba tersebut. “Seluruh desa sudah terjangkiti. Warfa sangat prihatin dan cemas,” ujar Camat Kaur Selatan M. Syarnubi Syarif kepada Tempo News Room tadi siang. Paling parah Desa Sukaraja, yang pertama kali dijangkiti diare. Diantara sepuluh korban meninggal, empat dari Sukaraja. Sedang 211 warga menjadi penderita. Bupati Bengkulu Selatan, Iskandar Z Dayok mengunjungi kawasan pedesaan yang berjarakl sekitar 70 kilometer dari ibukota kabupaten. Bupati memberi santunan kepada setiap keluarga korban meninggal Rp 500 ribu. “Pemerintah juga akan memberikan pengobatan gratis kepada semua penderita, baik yang dirawat di puskesmas maupun rumah sakit,” ujar bupati. Camat Syarnubi Syarif memperkirakan penyebab utama wabah diare itu adalah lingkungan kotor. Terutama Desa Sukaraja, sebagian besar saluran air tidak terurus dan dan tersumbat. “Akibatnya, air pembuangan dari rumah-rumah merembes ke sumur warga,” ujarnya. (Syaipul Bakhori)