TEMPO.CO, Madiun - Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) jalur mandiri di wilayah eks Karesidenan Madiun, Jawa Timur, didominasi warga yang menderita suatu penyakit.
"85 sampai 90 persen yang mendaftar sudah dalam kondisi sakit," ujar Kepala Bagian Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Madiun, Sutomo, Kamis, 9 Januari 2014.
Dia mengatakan, sejak 1 Januari hingga 8 Januari 2014, jumlah peserta JKN jalur mandiri sebanyak 2.825 peserta. Sekitar 2.401 sampai 2.542, di antaranya, sudah menderita suatu penyakit saat mendaftarkan diri ke BPJS. Mereka adalah warga Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi, dan Pacitan yang menjadi wilayah kerja BPJS Cabang Madiun. (Baca:Jokowi Mau Komplain, JKN Tak Seperti KJS)
Dengan kondisi seperti itu, ia menilai, tingkat kesadaran warga untuk menjadi peserta JKN jalur mandiri masih rendah. Salah satu penyebabnya, masyarakat belum memahami tentang program yang baru dijalankan secara nasional oleh pemerintah tersebut. Karena itu, pihak BPJS akan lebih getol melakukan sosialisasi kepada warga. "Ini kan program baru, jadi banyak yang belum tahu," kata Sutomo.
Jalur mandiri adalah peserta JKN yang membayar preminya secara perorangan atau tidak ditanggung oleh instansi tempatnya bekerja. Menurut Sutomo, mayoritas peserta di jalur ini memilih peserta kelas III dengan biaya premi sebanyak Rp 25.500 setiap bulan dan setiap orang. (Baca: BPJS Memuji Kabupaten Lumajang Ihwal JKN)
Sedangkan kelas I dengan besaran premi Rp 59.500 per bulan per jiwa dan kelas II dengan premi Rp 42.500 per bulan per jiwa kurang diminati. "Karena berhubungan dengan tingkat perekonomian dan pemahaman warga itu tadi," ujarnya.
Kepala Bagian Umum dan Teknologi Informasi BPJS setempat, Rahmadi Dwi Purwanto, menambahkan, selain JKN jalur mandiri, pihaknya mendata peserta JKN yang sebelumnya terdaftar dalam asuransi kesehatan lain. Dari kalangan pegawai negeri sipil dan peserta jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), misalnya, sudah terdaftar 1.805.385 orang. "Untuk peserta dari unsur TNI dan pekerja swasta belum masuk data kami," kata Rahmadi.
NOFIKA DIAN NUGROHO