TEMPO.CO, Mojokerto - Investor pabrik baja di kawasan cagar budaya Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, membantah telah menyuap sejumlah pejabat pemerintah untuk memuluskan proses perizinan. "Enggak ada dana perusahaan untuk menyuap, satu sen pun tidak ada," kata Direktur PT Manunggal Sentral Baja (MSB) Sundoro Sasongko saat dihubungi, Senin, 21 Oktober 2013.
Sundoro mengancam akan menuntut orang-orang atau kelompok tertentu yang menghembuskan isu suap tersebut. "Tunjukkan siapa yang ngomong seperti itu, akan saya tuntut. Itu fitnah," ujar penyuplai besi dan baja asal Surabaya ini.
Soal perizinan pabriknya yang terancam dicabut, Sundoro menilai pemerintah Mojokerto tidak memberikan kepastian hukum bagi investor. "Kepastian hukumnya bagaimana, kok, sewenang-wenang begini," ujar dia.
Menurut Sundoro, selaku investor, dirinya telah mengikuti prosedur. Mulai meminta pertimbangan ke instansi terkait, baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, hingga mengajukan izin ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto. "Saya sudah mengikuti prosedur, kok, tiba-tiba izin mau dicabut," ujarnya.
Sebelumnya, tokoh paranormal Permadi menuduh Bupati Mojokerto menerima suap dari investor PT MSB. "Kira-kira dapat berapa sih Bupati sampai memberi izin pabrik baja," kata Permadi, Jumat, Oktober 2013. Politikus Partai Gerindra itu mengancam akan membakar pabrik jika pembangunannya tetap diteruskan.
Pendirian pabrik pengecoran dan peleburan baja oleh PT MSB di perbatasan Desa Jatipasar dan Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pemkab Mojokerto bersikukuh pendirian pabrik sudah sesuai aturan tata ruang dan tata wilayah serta berada di luar kawasan situs.
Adapun masyarakat pemerhati budaya Majapahit menolak pembangunan pabrik karena dikhawatirkan menimbulkan pencemaran dan mengancam keberadaan situs, terutama Gapura Wringin Lawang yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pabrik. Karena menuai polemik, belakangan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melarang pembangunan pabrik yang sudah pada tahap pondasi itu dilanjutkan.
ISHOMUDDIN
Berita Terpopuler:
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa