TEMPO.CO, Surakarta - Massa Aliansi Masyarakat Penabung Surakarta melakukan sweeping kendaraan yang masuk ke Pengadilan Negeri Surakarta, Rabu, 16 Oktober 2013. Aksi itu digelar untuk menghadang kedatangan Tim Pengawas Century DPR RI yang dikabarkan akan berkunjung ke pengadilan pada hari itu.
Sejumlah mobil yang dikendarai hakim dan jaksa juga tidak luput dari pemeriksaan. Mereka menghadang mobil yang masuk serta meminta pengemudi membuka kaca mobil. Peserta aksi juga menanyai keperluan pengendara datang ke pengadilan. Mereka baru membubarkan aksi setelah ada kepastian dari pengadilan bahwa tak ada agenda pertemuan dengan Timwas Century pada hari itu.
Tim hukum AMPS, Wahyu Baskoro, mengatakan mereka melakukan sweeping untuk mencegah pertemuan antara Timwas Century dan pengadilan. "Pertemuan itu merupakan bentuk intervensi dari lembaga legislatif terhadap yudikatif," katanya di sela aksi.
Dia menjelaskan, Timwas Century akan datang ke pengadilan untuk menanyakan eksekusi atas putusan Mahkamah Agung yang memenangkan nasabah Antaboga. Putusan itu hingga saat ini masih terkatung-katung. "Apa yang akan dilakukan oleh legislator itu melampaui kewenangannya," kata Wahyu.
Mereka menilai DPR ingin bertindak sebagai lembaga pengawas bagi pengadilan. "Padahal kewenangan pengawasan pengadilan hanya dimiliki oleh Komisi Yudisial," katanya.
Tapi, ujar Wahyu, mereka tak akan menghalangi rencana itu jika pertemuan digelar terbuka. "Kami sebagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan kasus itu harus bisa dilibatkan," katanya. Dia beralasan, tuntutan itu wajar agar pertemuan tak menimbulkan prasangka buruk.
Selama ini AMPS gencar mendukung Bank Mutiara tak membayar tuntutan nasabah Antaboga. Sebab, uang yang akan dipakai untuk membayar berasal dari tabungan masyarakat yang dihimpun dalam Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). "Tiap tahun tabungan nasabah dikutip sebesar 0,01 persen untuk iuran di LPS," katanya.
Juru bicara Pengadilan Negeri Surakarta, Kun Maryoso, mengatakan pertemuan kunjungan dari Timwas Century memang tak diagendakan pada hari itu. "Rencananya hari Kamis," katanya. Dia juga mengaku belum tahu maksud kedatangan legislator itu.
AHMAD RAFIQ