Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiai Khos NU Tapalkuda Himbau Muktamirin Tidak Pilih Hasyim Muzadi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Situbondo: Para kiai khos NU dari wilayah tapalkuda, Jawa Timur menginginkan dan menghimbau kepada peserta Muktamar (muktamirin) NU ke 31 di Boyolali untuk tidak lagi memilih Hasyim Muzadi sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU karena dinilai telah menyeret ormas Islam itu ke ranah politik praktis. "Seperti halnya kiai sepuh lainnya, kami menilaiselama kepemimpinan Hasyim Muzadi di PBNU, dia banyak menyeret NU kembali kedalam politik praktis," tegas KHAchmad Sofyan Miftahul Arifin dan KH. Cholil As'ad Syamsul Arifin kepada Tempo, selasa (30/11) pagi.Kedua kiai sepuh itu berpendapat lebih baik pimpinan NU kembali diserahkan saja kepada Bani Hasyim. Selamapimpinan Hasyim Muzadi, NU sering dijadikan alat untuk mencapai kekuasaan, terbukti dalam Pilpres yang lalu, mulai jajaran pengurus dari tingkat PWNU sampai PCNU dijadikan kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Kami sangat menyesalkan sikap Hasyim Muzadi itu," tegas kedua kiai kultural dari Situbondo. Menurut mereka, figur yang cocok untuk menjabat sebagai Ketua Umum PBNU adalah KH Mustofa Bisri, serta KH Abdurrahman Wahid sebagai Rais 'Aam,Disamping itu, mereka juga menyesalkan panitia Muktamar yang tidak menyertakan para kiai sepuh di kawasan tapal kuda, sebab panitia menilai para kiai kultural di daerah tapal kuda, paling keras menolak Hasyim, untuk meminpinkembali PBNU dalam periode mendatang. Menurut Kiai A Zaki Abdullah, pada muktamar sebelumnya di Lirboyo para kiai kultural dan pengasuh pondok pesantren juga diundang. Sekarang KHR Cholil As'ad pengasuh Ponpes Wali Songo Situbondo, KH Sofyan Miftahul Arifin dari Ponpes SumberBunga-Situbondo dan KH Chatib Umar PP dari Pesantren Sumberwringin Sukowono-Jember tidak diundang. "Ini sudah keterlaluan," katanya.Mahbub Djunaidy - Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tim Pansus PKB Besutan PBNU akan Sowan ke Ma'ruf Amin

39 hari lalu

Wapres Minta PBNU dan PKB Tak Berkonflik dan Fokus Pada Tugas Utama
Tim Pansus PKB Besutan PBNU akan Sowan ke Ma'ruf Amin

Tim panel PBNU akan mendatangi pengurus senior PKB yang mengetahui sejarah PKB dan NU.


MUI Nonaktifkan Dua Anggota Buntut Kunjungan Kader NU ke Israel

58 hari lalu

Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Ni'am memberikan keterangan pasca tragedi penembakan di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.  TEMPO/Febri Angga Palguna
MUI Nonaktifkan Dua Anggota Buntut Kunjungan Kader NU ke Israel

Dua anggota MUI diduga terafiliasi dengan organisasi Yahudi. Organisasi itu diduga berhubungan dengan kunjungan lima kader NU ke Israel.


Jusuf Kalla Sebut Kesalahan Kader NU yang Bertemu Presiden Israel

58 hari lalu

Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (kiri) bersama pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, pada Jumat, 12 Juli 2024. (ANTARA/HO/rst)
Jusuf Kalla Sebut Kesalahan Kader NU yang Bertemu Presiden Israel

Jusuf Kalla menyinggung lima kader NU yang tersenyum saat bertemu dengan Presiden Israel. Senyum itu tergambar dari foto mereka di media sosial.


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

5 Mei 2024

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.


Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...