Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau Basah, Rendemen Tebu Pekalongan Turun

image-gnews
Puluhan sopir pengangkut tebu memprotes lamanya antrian bongkar muatan tebu yang akan digiling di Pabrik Gula (PG) Kanigoro, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/8) dini hari. TEMPO/Ishomuddin
Puluhan sopir pengangkut tebu memprotes lamanya antrian bongkar muatan tebu yang akan digiling di Pabrik Gula (PG) Kanigoro, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/8) dini hari. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO.CO, Kajen--Kemarau basah yang melanda pada Juli hingga Agustus lalu berdampak pada rendahnya rendemen tebu petani di Kabupaten Pekalongan. "Biasanya rendemen tebu di sini berkisar tujuh koma sekian persen. Sekarang turun jadi enam koma sekian persen," kata Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat Pekalongan, Dwijo, saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 September 2013.

Dwijo mengatakan, kini panen tebu di Pekalongan sudah hampir selesai. Di Pekalongan ada sekitar 6.000 hektare lahan tebu yang digarap seribuan petani. Saat ini, lelang gula di Pabrik Gula Sragi Pekalongan masih sekitar 9.800 per kilogram. Rendemen bagi hasil gula untuk petani rata-rata 9,8 kilogram per satu kuintal tebu.

Menurut Dwijo, rendahnya rendemen kali ini akibat tingginya curah hujan beberapa waktu lalu. Alhasil, penghasilan petani tebu kali ini mengalami penurunan. Hasil panen tebu tiap satu hektare lahan rata-rata sekitar Rp 12 juta. Pendapatan itu masih dikurangi biaya operasional tebang dan angkut tebu dari kebun ke pabrik gula.

Dwijo menambahkan, kondisi petani tebu semakin terpuruk karena membanjirnya gula impor di pasaran. Murahnya harga gula impor mengakibatkan harga gula lokal terjun bebas. "Impor secukupnya saja, asal bisa memenuhi kekurangan stok di pasaran," ujarnya. Meski harganya jauh lebih murah, lanjut Dwijo, kualitas gula impor sejatinya kalah jauh dengan gula lokal.

Sejak Senin, 16 September, sebagian petani tebu Pekalongan berangkat ke Jakarta. Bersama ribuan petani lain dari berbagai daerah yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), mereka menggelar unjuk rasa di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa pagi. Mereka mendesak Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk menekan tingginya impor gula.

Petani tebu asal Kabupaten Tegal, Fatkhudin, mengatakan importasi gula rafinasi kali ini melebihi jumlah kebutuhan gula rafinasi nasional. "Kebutuhan gula rafinasi nasional hanya 2,1 juta ton per tahun. Tapi yang diimpor mencapai 2,8 juta ton per tahun," kata Fatkhudin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fatkhudin yang juga Sekretaris Jenderal APTRI menerangkan, banyaknya gula rafinasi yang harganya lebih murah di pasaran memaksa harga jual gula pasir lokal turut anjlok. Akibatnya, petani tebu kesulitan mengembalikan modal tanam. "Petani tebu juga kesulitan membayar angsuran Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)," katanya.

Dalam unjuk rasa di Jakarta yang melibatkan sekitar 3.000 anggota APTRI, 300 orang di antaranya petani dari Tegal dan Pemalang. "Kami meminta Menteri Perdagangan agar tidak menambah jumlah pabrik gula rafinasi," ujar Fatkhudin. Selain di kantor Kemendag, unjuk rasa APTRI juga dilakukan di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

DINDA LEO LISTY

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi

Baca juga:
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya

Jokowi - Ahok 'Menggoyang' Mal di Jakarta

Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?

Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Menhan Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di Jakarta, Rabu 10 Januari 2024. TEMPO/Subekti.
Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.


ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

30 September 2023

Sejumlah petani berjalan di lokasi perkebunan tebu PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IV di Kabupaten Takalar Sulawesi- Selatan, Jumat (17/9). Petani yang tergabung dalam Serikat Petani Polombangkeng menilai PTPN tidak punya hak lagi menanam tebu di areal seluas 6.000 haktare tersebut karena kontraknya sudah habis. TEMPO/Kink Kusuma Rein
ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program Makmur telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.


Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

9 Agustus 2023

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

Bapanas menaikkan HAP gula konsumsi di tingkat konsumen dan produsen sebesar Rp 1.000 per kilogram melalui Perbadan Nomor 17 Tahun 2023.


Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

24 Mei 2023

Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo  menyampaikan pidato saat menghadiri silahturahmi dan safari budaya di Dinning Hall Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 20 Mei 2023. Silahturahmi tersebut dihadiri oleh Kesultanan Palembang Darussalam, budayawan, pegiat seni, komunitas milenial, pelaku UMKM , kepala desa dan tokoh agama se-Sumsel.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

Para petani tebu menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang peduli dengan nasib petani.


Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

28 Oktober 2022

Petani tebu dari berbagai daerah di Indonesia menaburkan gula import saat aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Petani tersebut menuntut harga gula yang merosot tajam rata-rata Rp 9.000-9.500/kg, jauh dibandingkan tahun 2016 yang rata-rata Rp 11.000-11.500/kg. TEMPO/Rizki Putra
Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun, mempertanyakan rekomendasi impor gula konsumsi sebanyak 500.000 ton.


Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Seorang karyawan menata produk gula di rak penyimpanan sembako di platform penjualan iPangananDotCom di gudang Perum Bulog di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog memanfaatkan pasar daring melalui platform iPangananDotCom untuk meningkatkan pemasaran dan memperluas jangkauan produk pangan komersial ke setiap lapisan masyarakat yang telah hadir di 11 kota besar meliputi Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Medan, dan Makassar yang beromset sebulannya senilai Rp700 juta dan Rp8 miliar per tahunnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.


Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Dua pekerja menata gula Maniskita yang telah dikemas di Rumah Kemasan Gula di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog mampu memproduksi 10 hingga 13 ton gula per harinya melalui Rumah Kemasan Gula yang dipasarkan di pasar tradisional bahkan di ritel modern dengan dijual dengan harga Rp12.600 hingga Rp12.800 per kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.


Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

30 Juli 2022

Dua pekerja menata gula Maniskita yang telah dikemas di Rumah Kemasan Gula di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog mampu memproduksi 10 hingga 13 ton gula per harinya melalui Rumah Kemasan Gula yang dipasarkan di pasar tradisional bahkan di ritel modern dengan dijual dengan harga Rp12.600 hingga Rp12.800 per kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

ID Food mencatat kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton setiap tahun.


Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

28 Mei 2022

Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Fauzan
Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

Badan Pangan Nasional berupaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga gula dengan melibatkan penguatan harga di tingkat petani.


Kejaksaan Negeri Jombang Ungkap Modus 2 Mafia Pupuk Bersubsidi

16 Mei 2022

Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana dan Direktur Penindakan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (Jampidmil) Brigjen Edy Imran memberikan keterangan pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa 22 Maret 2022. ANTARA/Laily Rahmawaty
Kejaksaan Negeri Jombang Ungkap Modus 2 Mafia Pupuk Bersubsidi

Kejaksaan Negeri Jombang mengungkapkan modus dua terdakwa tindak pidana korupsi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2019.