TEMPO.CO, Bandung - Model cantik Fransisca Yofie yang terbunuh dengan mengenaskan saat pulang ke tempat kosannya di Jalan Setra Indah Utara II, Sukajadi, Kota Bandung, 5 Agustus 2013 lalu. Sepekan kemudian, Wawan dan Ade ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Sisca.
Meski begitu, orang tua Wawan menilai tidak ada unsur pembunuhan dalam kekerasan yang dilakukan Wawan terhadap perempuan cantik tersebut.
"Kalau menurut Bapak, secara logika enggak ada pembunuhan," kata Ahri, orang tua Wawan sekaligus kakek dari Ade, kepada Tempo, Kamis, 5 September 2013, di kedimannya di Sukajadi, Kota Bandung. Menurut lelaki sepuh itu, kasus yang melibatkan dua anggota keluarganya itu adalah penjambretan.
Ahri menceritakan, kasus itu bermula dari ajakan Wawan pada Ade yang merupakan keponakannya untuk menjambret. Itu dilakukan usai Wawan berbuka puasa sekitar pukul 18.00 WIB di Masjid Baiturrahman yang berada di sebelah rumahnya, hanya dipisahkan kali kecil. Usai berbuka, Wawan mengajak Ade berbincang di gudang rumah untuk melakukan aksi kejahatan itu.
Menggunakan sepeda motor, keduanya bergerak ke Jalan Setra Indah Utara. Lokasi ini jauhnya tidak sampai satu kilometer dari rumah Wawan. Saat melewati rumah berpagar hijau itu, mereka melihat seorang perempuan hendak memasukkan mobil ke dalam rumah. Belakangan perempuan itu diketahui bernama Fransisca Yofie.
Berdasarkan cerita Ade pada Ahri, sebenarnya motor yang mereka kendarai sudah melewati mobil yang hendak dimasukan Sisca ke dalam rumah. Saat melihat pintu mobil terbuka dan Sisca tengah turun membuka pintu gerbang, Wawan meminta Ade untuk balik mendekati mobil.
Sebenarnya Ade yang berposisi sebagai pengendara motor enggan menuruti keinginan pamannya itu, tapi dia diancam dengan golok. Wawan pun melancarkan aksinya. Dia mengambil tas yang berada dalam mobil. Sadar barangnya diambil, Sisca pun mengejar pelaku dan merangkul Wawan dari belakang.
Ketika itulah rambut Sisca terlilit gir sepeda motor. Dia terseret sampai ratusan meter sebelum Wawan “menyadari” perbuatannya dan membacok kepala Sisca untuk membebaskan motornya dari rambut gadis itu.
Atas dasar itulah Ahri menyatakan dua anggota keluarganya tidak membunuh. "Kalau menurut Bapak, kalau secara logika enggak ada pembunuhan. Salahnya warga masyarakat, kenapa tidak dibawa langsung ke rumah sakit? Karena lama di situ, jadi (Sisca) meninggal kehabisan darah," kata Ahri.
Ditemui terpisah di sel tahanan Polrestabes Kota Bandung, Wawan mengaku niatnya hanya menjambret. Tindakannya membacok kepala Sisca diakuinya hanya untuk melepaskan rangkulan tubuh Sisca terhadap dirinya. Apalagi dirinya mengaku panik jika tertangkap warga sekitar. "Saya bacok sekenanya tanpa melihat," kata Wawan pada Tempo, Sabtu, 7 September 2013.
AMIRULLAH | PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler:
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Korban Kecelakaan Dul Mengamuk, Cabuti Alat Medis
Lagi, Polisi Ditembak di Depok
Polisi Periksa Pelapor Casting Online Model Bugil
Ingin Jenguk Dul, Mobil Pacar Jupe Terbakar