TEMPO.CO, Purwokerto--Masyarakat lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Banyumas, kini punya laboratorium komputer. Sumbangan perangkat komputer dari Kementerian Komunikasi dan Informasi itu, kini bisa digunakan oleh masyarakat desa setempat.
"Ini merupakan purwarupa pangkalan akses komunitas dengan tujuan agar seluruh Indonesia bisa terhubung melalui jaringan internet dan telepon," kata Direktorat Jendral Aplikasi Informatika, Aswin Sasongko, usai membuka acara di Balai Desa Melung, Kamis (29/8).
Ia mengatakan, dengan adanya internet desa, diharapkan seluruh potensi desa bisa dikenal oleh orang lain. Ia mencontohkan, desa-desa di Banyumas bisa memasarkan ikan gurame melalui internet.
Purwarupa atau percontohan pangkalan akses komunitas itu, kata dia, diberikan kepada lima desa di seluruh Indonesia. Nantinya, program ini diharapkan bisa menular ke desa-desa yang lain. Program tersebut disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.
Kepala Desa Melung, Khoerudin mengatakan, layanan pangkalan akses komunitas Pager Gunung Melung sudah menjadi ruang belajar warga desa. "Laboratorium ini sudah menjadi media belajar berbagai kalangan, seperti kelompok petani, kelompok perempuan, kelompok pemuda, maupun kelompok ekonomi desa," katanya.
Untuk perawatan, kata dia, pemerintah desa bersama warganya akan bergotong royong. Ia juga mengaku siap jika ada desa lain ingin belajar tentang manajemen pedesaan yang sudah digarap dengan sistem digital itu.
Elita, salah satu peserta acara dari Aceh mengatakan, ia mendapatkan bantuan perangkat lunak untuk mendesain batik motif Aceh. "Kami akan menggunakan tekhnologi informasi untuk lebih mengenalkan batik Aceh," katanya.
Sedangkan, Adiman dari LSM Meaka Wakatobi mengatakan, di Wakatobi saat ini hanya ada dua warung internet. "Kami ingin mengenalkan potensi pariwisata Wakotobi lebih luas, sayang akses internet masih sangat minim," katanya.
Ia mengatakan, masing-masing desa di Wakatobi mempunyai keunggulan pariwisata masing-masing. Ia berencana akan mengajak warga desa di Wakatobi untuk membuat situs web agar wisatawan dunia bisa lebih mengenal lagi Wakatobi.
ARIS ANDRIANTO
Terhangat:
Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas
Berita Populer:
Tolak Demo, Tokoh Masyarakat Dukung Lurah Susan
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Sampah Sisa Resepsi Atiqah-Rio Jadi Perbincangan