Dari informasi kepolisian, Wawan dan keponakannya, Ade, merencanakan penjambretan di dekat rumah mereka dan mesjid di simpang Jalan Sukamulya-Sukagalih di sela waktu buka puasa Senin, 5 Agustus 2013. Menunggang sepeda motor Suzuki Satria hitam-biru dan berbekal golok, mereka lantas menyusuri Jalan Sukamulya mencari mangsa ke arah utara atau Jalan Setra Indah.
Di sebuah pos ronda yang tengah kosong di Jalan Setra Indah, mereka lalu membuka sebotol bir dan meminumnya. Bir habis, mereka kembali menunggang sepeda motor menyusuri Jalan Setra Indah ke arah utara. "Cuma sebotol habis diminum berdua, saya nggak sampai mabuk bir,"aku Ade di markas Polrestabes Bandung kepada Tempo beberapa waktu lalu.
Kala bertemu persimpangan dengan Jalan Setra Indah Utara, mereka belok kiri sedikit ke barat, lalt di tikungan kedua belok lagi ke kanan memasuki Jalan Setra Indah Utara II. Saat melintas di depan rumah nomor 11, aku Wawan, mereka berhenti karena melihat mobil berhenti dengan pintu depan terbuka dan pemiliknya, Yofie, tengah membuka gerbang halaman.
Merasa bertemu mangsa, Ade menghentikan motor, lalu Wawan turun mendekati mobil dan korban. Setelah pura-pura menyapa korban, Wawan lalu beraksi menyabet tas milik Yofie yang ada di dalam mobil lewat pintu depan dekat kemudi dan kabur. Namun, kata Wawan, Yofie tak menyerah dan langsung mengejar motor para tersangka.
Korban berhasil mengejar dan merangkul badan Wawan dari belakang. Sementara itu Ade terus tancap gas ke arah selatan jalan atau arah kedatangan mereka. "Pas tikungan belok kiri yang pertama (Setra Indah Utara II ke Sentra Indah Utara, motor terasa berat. Saya tanya Wawan: kenapa kok berat? Jawab Wawan: ieu aya nu nangkel (ini korban menggelayut di belakang),"aku Ade.
Ade mengaku sempat berkata kepada Wawan untuk menghentikan motor. Namun Wawan malah menghardik. "Geus eureun heula atuh (Ya sudah berhenti dulu)? Jawab Wawan: terus we maneh hayang paeh (terus saja kamu cari mati)?"tutur Ade. Manut, dia pun terus tancap gas menuju pertigaan Jalan Setra Indah-Cipedes Tengah dan belok kanan ke arah selatan Jalan Cipedes Tengah yang agak menurun dan butut.
Pada saat bersamaan, Wawan mengaku terus berusaha melepaskan rangkulan Yofie di lehernya dengan membacokkan golok ke arah Yofie yang menggandul di belakangnya hingga terbebas. "Saya nggak tahu korban mulai terjatuh dimana. Tapi pas jembatan (dekat pertigaan Cipedes Tengah- Setra Indah) saya tahu dia sudah keseret,"aku dia saat ekspos kasus di Polrestabes Bandung.
Mengaku tak sadar korban terseret, Ade menuturkan, dia terus melarikan motor ke arah selatan beberapa ratus meter lalu menikung ke kiri di jalan yang kondisinya hancur. Namun, kata Ade, 100-an kemudian setelah menikung lagi ke kanan--di jalan beton--motor tiba-tiba mati mesin dan berhenti.
"Wawan lalu turun terus memotong rambut korban yang melilit gear dengan golok. Setelah lepas, korban ditinggalkan, kami jalan (kabur) lagi pakai motor," kata Ade.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler:
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'
Sidang Kasus Cebongan, Hakim dan Oditur Ketakutan
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas