TEMPO.CO , Medan: Amuk narapidana LP Klas I Medan, Tanjung Gusta, Kamis 11 Juli 2013, awal mulanya reaksi protes beramai-ramai atas sikap Akmaluddin Nasution, Komandan Regu Jaga. “Tidak direncanakan,” kata Marwan alias Wak Geng kepada Tempo, Rabu, 17 Juli 2013.
Marwan adalah terpidana terorisme dengan masa hukuman 12 tahun penjara. Dia menyatakan, masalah pasokan air, dan pemadaman listrik di lingkungan Lapas Klas I Medan, adalah hal biasa. “Tapi sikap komandan jaga (Akmaluddin) Nasution itu memicu,” ujar Marwan.
Semula, kata Marwan, puluhan narapidana mengantri untuk mengambil air di musala areal lapas. “Termasuk sodara saya, Fadli Sadama juga mengantri,” ujar Marwan. “Bayangkan tiba-tiba mereka disuruh bubar oleh si Nasution.”
Himbauan itu langsung menuai reaksi protes narapidana. Pelemparan pun terjadi, hingga ada upaya petugas melarikan diri, keluar dari area. “Salah satunya Resta Perangin-angin berusaha keluar dengan mengendarai mobilnya.”
Gerbang yang terbuka dimanfaatkan para narapidana untuk melarikan diri. Hasil pengecekan terdapat 212 narapidana melarikan diri. Kini tinggal 109 narapidana yang belum ditangkap. “Kejadian itu spontanitas,” tegas Marwan.
SOETANA MONANG HASIBUAN