TEMPO.CO, Batam - Bank Indonesia menyita 446 lembar uang palsu di Kepulauan Riau, khususnya di Batam. Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran, Manajeman Intern Perbankan Bank Indonesia Perwakilan Batam, Tajuddin Arif menjelaskan, uang palsu tersebut pecahan seratus ribu rupiah dan lima puluh ribu rupiah.
Uang ini didapat ketika masyarakat menukarkan uang ke bank-bank di Kepulauan Riau. "Semua bank telah memiliki alat pendeteksi uang," kata Tajuddin Arief di Bank Indonesia Perwakilan Batam.
Perolehan uang sebanyak 446 lembar itu tidak sekaligus, tapi hasil pengumpulan setiap menemukan uang palsu. Tahun 2012 ditemukan uang palsu sebanyak 266 lembar, dan hingga Juni tahun 2013 didapatkan 180 lembar uang palsu.
Tajuddin minta masyarakat hati-hati dengan peredaran uang palsu. "Jika uangnya meragukan, jangan diterima," kata Tajuddin.
Tajuddin menambahkan, selama puasa dan hari raya Idul Fitri 1434 H peredaran uang asli di Kepri mencukupi. Outflow 1 Januari hingga Maret senilai rata-rata Rp297 miliar, dan peredaran uang kertas senilai Rp1,6 triliun dengan rata-rata Rp600 miliar. Saldo kas triwulan II, uang logam Rp1,3 miliar, dan uang kertas senilai Rp1,6 triliun. Untuk mengantisipasi lebaran, BI Perwakilan Batam mencadangkan saldo kas senilai Rp921 miliar.
Baca Juga:
RUMBADI DALLE
Topik Terhangat:
Ramadan | Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Berita Lainnya:
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat Karena Istri
Batasi Mobil, Tarif Parkir Dinaikkan 4 Kali Lipat
Wartawati Korban Pemerkosaan Merasa Ditekan Polisi
Ditanya BLSM, Jokowi Geleng-geleng
Di Pontianak, Polisi Bangunkan Sahur
Detik-detik Penembakan Dramatis Fotografer Mesir