TEMPO.CO, Yogyakarta - Hentakan kaki kuda mengiringi rekaman lagu di sepanjang Jalan Malioboro, Kamis 5 Juli 2013. Dua banner bergambar satwa ditambatkan dari atap andong hingga ke sebelah dudukan bagian luar. Ada gambar harimau, singa, gajah, zebra. Dua banner dipasang di sebelah kanan dan kiri tiang. Banner berwarna hijau dan putih itu bertuliskan Taman Safari 2 Prigen Pasuruan.
Andong itu membawa dua musisi, yaitu gitaris Satu Jari asal Surabaya Doddy “Mr D” Hernanto dan penyanyi pop kreatif, Sarah Fitria Andini sekitar 45 menit. Rutenya dari kawasan Tugu-Jalan Mataram-Malioboro-Keraton-Jalan Mataram-Malioboro.
Baca Juga:
Mereka memanfaatkan gadget untuk merekam suara Sarah dan petikan gitar Doddy. Sarah memegang mikrofon dan menggerakkan telunjuk jari. Doddy memetik gitar di sampingnya dan memencet ponsel pintar. Untuk menghasilkan suara musik yang bagus, mereka memakai sensor khusus. Alat itu berfungsi meredam suara kendaraan yang lalu lalang.
Musisi itu duduk menghadap jalan dan merekam dua lagu. Judulnya `Bos Javanicus` dan `Playboy`. Lagu `Bos Javanicus` bercerita tentang penyelamatan banteng Jawa. Sedangkan, `Playboy` lagu ciptaan Sarah Fitriani. “Untuk merekam satu lagu membutuhkan waktu tiga menit,” ujar "Mr D” Hernanto yang juga Duta Banteng Jawa Forum Konservasi Satwa Liar (FOKSI). Ia merekam suara hentakan kuda andong selama lima detik.
Rekaman lagu di atas andong merupakan bentuk keprihatinan musisi terhadap menurunnya populasi satwa liar. Doddy selama ini dikenal sebagai musisi yang terlibat dalam konservasi satwa liar di Jawa Timur. Dia menjelaskan, Malioboro dan Keraton dipilih karena menjadi miniatur Yogyakarta. Keraton menjadi simbol masyarakat Jawa.
“Saya ingin menggunakan simbol kebudayaan untuk menyelamatkan satwa liar. Harapannya muncul kesadaran kolektif masyarakat,” kata bekas pemencet keyboard grup musik rock Boomerang ini.
Banteng Jawa merupakan satu dari lima spesies banteng di dunia. Bos primigenius (Auroch), satu dari lima spesies langka itu dinyatakan punah. Populasi banteng Jawa di Taman Nasional Baluran Situbondo saat ini hanya tersisa 26 ekor. Padahal, pada 2012 populasi satwa di Hutan Baluran mencapai lebih dari 200 ekor. Populasi banteng Jawa juga menurun di Taman Nasional Meru Betiri, Alas Purwo dan Ujung Kulon. “Perburuan yang tidak terkontrol juga turut menyumbang penurunan populasi,” ujar Doddy.
SHINTA MAHARANI
Berita Terpopuler:
Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan
Presiden Mesir Digulingkan, Rakyat Berpesta
Ini Kisah Tukang Ojek Novi Amilia
BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu
Kopassus Penyerang Cebongan Dinilai Bukan Kesatria