Aisah pun pulang sambil menangis. Sekitar pukul 7 malam, Suhendi kembali mengirim pesan singkat: “Beresin barang kamu, jual dan pulang ke Indonesia.” Aisah berusaha menelepon tapi gagal.
Sekitar pukul dua pagi waktu Arab Saudi, Suhendi kembali mengirim pesan singkat. “Saya sudah di depan penjara Tarhill, kemungkinan besar tidak bisa komunikasi lagi.”
Suami Aisah mengatakan ada sekitar 30-an orang termasuk dia diciduk polisi setempat.
Mereka tak diberi makan dan minum selama diamankan di kantor polisi Samali Hirehab, padahal sudah lebih dari 10 jam. “Katanya dia ditangkap lantaran ada berita kumpulan orang-orang bawa senjata, suami saya tidak bersalah, dia tidak bawa apa-apa,” kata Aisah kepada Tempo terisak.
Aisah merasa kecewa karena merasa suaminya menjadi korban asal tangkap, tanpa diselidiki lebih dahulu. Dia kini tinggal di penampungan bersama 20 orang lainnya. Dia kebingungan lantaran tidak punya uang, dan tidak tahu harus mengadu ke mana. “Semua orang di sini juga susah,” katanya. “Pemerintah Indonesia mikirin saya atau nggak? Saya ingin pulang, tapi enggak tahu harus bagaimana, uang buat beli tiket enggak ada.”
NATALIA SANTI
Terhangat: EDSUS Aksi Alay | Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
DUNIA Terpopuler
Penemuan Alien Menghebohkan Warga Cina
Rusuh di Turki, Ini Kesaksian Mahasiswa Indonesia
Wanita Kuwait Dipenjara 11 Tahun karena Tweet
Bocah Dua Tahun Overdosis Heroin