Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini, Yeni Resmikan Jalan KH Abdurahman Wahid

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Yeni Wahid. ANTARA/M Risyal Hidayat
Yeni Wahid. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Yeni Wahid, rencananya akan menandatangani prasasti peresmian ruas jalan yang mengabadikan nama ayahandanya; KH Abdurahman Wahid. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, mengatakan, ruas jalan tersebut sudah menjadi wacana sejak tahun 2010. "Sebenarnya bukan hanya Gusdur yang namanya kita abadikan sebagai nama di ruas jalan daerah Kubu Raya. Ada juga Jalan Soeharto, Soekarno-Hatta, M Yusuf dan Sarwo Edi," kata Muda kepada TEMPO, Minggu (9/6).

Pemberian nama ini, menurut Muda, dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, salah satunya sebagai daerah pemekaran banyak ruas jalan yang belum mempunyai nama. Selain itu, mengabadikan nama tokoh pluralisme tersebut selaras dengan sosiokultural daerah tersebut.

"Ruas jalannya berada di daerah Kuala Dua, Mekar Sari dan Sungai Asam tersebut, banyak terdapat pesantren dan madrasah-madrasah," jelasnya. Di Kalimantan Barat, Kubu Raya merupakan kabupaten terbanyak jumlah pesantren, terdapat 50 pesantren yang tercatat di Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Muda bahkan membanggakan daerah pimpinannya sebagai Kabupaten Seribu Santri.

Dengan penamaan tersebut, dia mengharapkan spirit pluralisme dapat mengalir pada masyarakat setempat. Masyarakat juga diajak untuk mengetahui sejarah tokoh-tokoh besar Nasional. "Maka penandatanganan prasasti oleh ahli waris Gusdur, merupakan hal yang berkesan bagi masyarakat Kubu Raya," katanya.

Disinggung kaitannya dengan kampaye untuk pemilihan kepala daerah, Muda menepis anggapan tersebut. "Ini bukan kampanye. Kan wacananya sudah sejak lama. Kebetulan ruas jalan tersebut sudah mulus pengaspalannya," kilahnya. Dia menyatakan, Yeni Wahid pun bersedia datang ke Kalbar untuk memenuhi undangan Pemda Kubu Raya, lantaran yakin dirinya tidak akan didompleng sebagai objek kampanye.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencananya, Yeni Wahid, Rako Prijanto, Ikranegara, dan Christine Hakim akan datang ke Kalbar, khususnya Kubu Raya untuk nonton massal Sang Kyai. Sebanyak 1180 warga Kubu Raya yang terdiri dari santri, murid madrasah, aliyah dan tsanawiyah, tokoh agama, tokoh masyarakat serta organisasi massa di Kubu Raya, akan memenuhi studio XXI, Mega Mall Pontianak, pukul 09.00 WIB.

ASEANTY PAHLEVI


Baca Juga:
Taufiq Kiemas dan Kacamata Budiman Sudjatmiko

Jokowi 'Diam' Melayat ke Rumah Duka Taufiq Kiemas 

Pemukul Pramugari Tidak Dikenakan UU Penerbangan

Perjalanan Politik Taufiq Kiemas

Mega Tunjuk Sulungnya Beri Sambutan untuk Kiemas

Ini Dia Anak Alay yang Ada di Dahsyat  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

25 September 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

Wagub DKI Riza Patria mengatakan rencana perubahan nama jalan di Jakarta sudah disusun, tapi belum bisa diumumkan


Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

16 September 2022

Pengerjaan pembangunan jalan Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang Segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) menargetkan penyelesaian jalan ini pada tahun 2021. Tempo/Tony Hartawan
Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

Anggota DPRD DKI Agustina Hermanto alias Tina Toon menerima aduan warga yang menolak perubahan nama jalan di Kelapa Gading.


Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

16 Juli 2022

Kendaraan melintasi Jalan H Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya bernama Jalan Raya Pondok Gede ruas Jalan Raya Bogor - Tamini di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2022. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perubahan Nama Jalan di Jakarta Berujung Pansus, Ini Kata Wagub DKI

Wagub DKI Jakarta Riza Patria berharap masalah perubahan nama jalan ini dibicarakan baik-baik dengan DPRD DKI tanpa perlu menggelar pansus


Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

3 Juli 2022

Warga membentangkan spanduk penolakan perubahan nama jalan di Batu Ampar, Jakarta Timur, Kamis, 30 Juni 2022. ANTARA/Yogi Rachman
Pemkot Jakpus Bakal Sosialisasikan Lagi Perubahan Nama Jalan ke Warga

Pemkot Jakpus bakal mengumpulkan seluruh ketua RT dan RW yang terdampak perubahan nama jalan


Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

26 Juni 2022

Papan nama Jalan Mpok Nori juga telah terpasang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Selasa 22 Juni 2022.TEMPO/Annisa Apriliyani
Dampak Perubahan 22 Nama Jalan Sistemik, PDIP: Pak Anies Baswedan Jangan Pakai Ego

Hardiyanto Kenneth meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertanggungjawab atas dampak sistemik yang ditimbulkan dari perubahan nama 22 jalan.


Anies Baswedan Stop Kontroversi Nama Jalan Jenderal A.H. Nasution

2 Februari 2018

Sejumlah kendaraan nekat menerobos jalur Transjakarta di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, 24 Juli 2017. PT TransJakarta kembali berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk program sterilisasi jalur Transjakarta. ANTARA/Reno Esnir
Anies Baswedan Stop Kontroversi Nama Jalan Jenderal A.H. Nasution

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan sosialisasi rencana perubahan nama Jalan Mampang Raya dan Buncit Raya menjadi Jalan A.H. Nasution.


Penyebab Anies Baswedan Hentikan Perubahan Nama Jalan Buncit

1 Februari 2018

Sejumlah pengendara sepeda motor menerobos jalur Trans-Jakarta di perempatan Mampang Prapatan, Jakarta, 13 Juni 2016. Sejumlah pengendara masuk ek jalur Trans-Jakarta guna menghindari kemacetan. Tempo/Avit Hidayat
Penyebab Anies Baswedan Hentikan Perubahan Nama Jalan Buncit

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan seluruh proses sosialisasi perubahan nama Jalan Buncit Raya menjadi Jenderal Besar A.H. Nasution.


Pergantian Nama Jalan Buncit Raya, Sejarawan JJ Rizal: Ironis

1 Februari 2018

Sejumlah kendaraan nekat menerobos jalur Transjakarta di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, 24 Juli 2017. PT TransJakarta kembali berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk program sterilisasi jalur Transjakarta. ANTARA/Reno Esnir
Pergantian Nama Jalan Buncit Raya, Sejarawan JJ Rizal: Ironis

Sejarawan JJ Rizal menyesalkan rencana perubahan nama Jalan Buncit Raya dan Jalan Mampang Prapatan menjadi Jalan Jenderal Besar A.H.Nasution.


Kata Anies Baswedan Soal Penolakan Penggantian Nama Jalan Buncit

1 Februari 2018

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin apel pembukaan Lintas Jaya 2018 di lapangan IRTI Monas, Jakarta, 16 Januari 2018. Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan disiplin warga Jakarta terhadap lalu lintas. TEMPO/Rio Maldini Burhan Nibras
Kata Anies Baswedan Soal Penolakan Penggantian Nama Jalan Buncit

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapan penolakan Komunitas Betawi atas rencana pergantian nama Jalan Mampang Raya dan Buncit Raya.


Komunitas Betawi Buat Petisi Tolak Penggantian Nama Jalan Buncit

31 Januari 2018

Sejumlah pengendara sepeda motor memasuki jalur Busway di koridor VI jalan Buncit-Mampang Prapatan, Jakarta, (2/8).  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Komunitas Betawi Buat Petisi Tolak Penggantian Nama Jalan Buncit

Komunitas Betawi Kita bikin petisi menolak rencana perubahan nama Jalan Buncit Raya menjadi Jalan Jenderal Besar A.H. Nasution.