TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera belum memutuskan sikap resmi terkait dengan polemik kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Sikap resmi PKS baru akan ditentukan dalam rapat Majelis Syuro pekan mendatang.
"Mungkin Selasa atau Rabu kami rapat," kata anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini di kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 7 Juni 2013.
Menurut Jazuli, rapat Majelis Syuro ini untuk menajamkan hasil rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai. DPTP antara lain terdiri Ketua Majelis Syuro, Presiden PKS, Sekjen PKS, Majelis Pertimbangan Partai dan Dewan Syariah.
Jika ada perbedaan pendapat di PKS, Jazuli menilai terlalu dini disebut adanya perpecahan. Menurut dia, perbedaan cara pandang adalah hal yang lumrah dalam demokrasi. Anggota Komisi Pemerintahan DPR ini menuturkan, partai memiliki mekanisme dalam pengambilan keputusan resmi. "Saya yakin tidak ada perpecahan," ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagai pembantu presiden menteri-menteri PKS wajib tunduk pada kebijakan pemerintah. Jazuli menuturkan, PKS sudah mewakafkan menterinya itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun tidak sejalan dengan pemerintah, Jazuli menuturkan, PKS belum punya rencana untuk menarik menterinya dari kabinet. "Keputusannya tidak bisa individu per individu," ujarnya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh KJS | PKS Membangkang | Fathanah
Berita lainnya:
Pramugari Sriwijaya Air Dipukul Pejabat Daerah
Ada Makhluk Lain Saat Syuting Film Nyai Roro Kidul
4 Indikasi Priyo Terlibat Proyek Kementerian Agama