TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminudin enggan menjawab saat ditanya ihwal sandi "engkong" yang diduga kode pembicaraan antara putra Hilmi, Ridwan Hakim dan tersangka kasus suap kuota impor daging sapi Ahmad Fathanah. Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Hilmi untuk ketiga kalinya. Hilmi mengaku ditanyai penyidik soal tindak pidana pencucian uang mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
"Kalau sebelumnya diperiksa untuk tindak pidana korupsinya, sekarang diperiksa untuk tindak pidana pencucian uangnya," kata Hilmi usai menjalani pemeriksaan di Kuningan, Senin, 27 Mei 2013.
Dalam salah satu rekaman yang diduga antara Ridwan dan Fathanah, terungkap adanya konfirmasi fee sebesar Rp 17 miliar untuk "engkong". Istilah "engkong" ini diduga sandi untuk Hilmi. Suara diduga Ridwan bertanya kepada suara mirip Fathanah soal jatah "engkong".
Rekaman tersebut sempat dikonfirmasi kepada Hilmi seusai pemeriksaan lalu. Dia membantah ada rekaman tersebut dan menampik mendapat fee dari Fathanah. Kali ini, Hilmi memilih untuk mengatupkan bibirnya saat ditanya soal itu. Dia emoh menjawab pertanyaan pewarta soal istilah engkong yang meminta jatah fulus itu. Hilmi juga membantah jika disebut pernah menerima duit US$ 15 ribu dari Fathanah. "Enggak ada," kata Hilmi pendek.
Kasus suap impor daging sapi terungkap saat komisi antikorupsi menangkap orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah di Hotel Le Meredien, Jakarta, pada 29 Januari 2013. Fathanah diduga menerima duit Rp 1 miliar dari Direktur dan pemilik PT. Indoguna Utama selaku importir daging, yaitu Juard Effendi dan Arya Abadi Effendi.
Duit itu rencananya akan diberikan kepada Luthfi guna mendapatkan kuota impor daging. Saat itu, KPK juga mencokok Juard dan Arya. Esoknya, mantan Presiden PKS itu ditangkap komisi. Belakangan, KPK juga menetapkan Presiden Direktur PT. Indoguna Maria Elizabeth Liman sebagai tersangka.
SUBKHAN
Berita Lainnya:
Ciuman Massal sebagai Protes
Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa
Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah