TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bekerjasama dengan Pemerintah Arab Saudi akan menggelar forum ilmiah dialog antar agama pada 4 Juni 2013. Forum ini menjadi menarik karena melibatkan Arab Saudi yang paling puritan dalam Islam. “Dialog agama dan budaya ini memang langka karena penyelenggara utama melibatkan Pemerintah Arab Saudi,” ujar Rektor UII Profesor Edy Suandi Hamid, Kamis 2 Mei 2013.
Menurut dia, pertemuan ini merupakan perkembangan positif di tengan masih kuatnya konflik antar agama. "Sepertinya ini pengaruh musim semi di Timur Tengah. Saudi mulai mengubah arah kebijakannya dan memilih mulai terbuka," kata Edy.
Baca Juga:
Dia menjelaskan, forum dialog ini juga melibatkan Universitas Islam Madinah, dan Pusat Raja Abdullah bin Abdul Aziz Internasional Dialog antar Penganut Agama dan Kebudayaan. "Sebagian uandangan ialah 30 rektor di Indonesia dan 120 utusan lembaga keagamaan Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu," ujar Edy.
Koordinator panitia acara itu dari UII, Nur Kholis, menjelaskan hampir separuh udangan merupakan peserta non muslim. Sebagian juga merupakan undangan dari sejumlah negara. "Acara ini konsepnya benar-benar dialog," katanya.
Forum ini mengusung sejumlah tema bahasan antara lain komitmen pemerintah Saudi terhadap dialog agama. "Forum ini bisa mengubah padangan mengenai Saudi selama ini," ujar Nur. Menurut dia, situasi internal masyarakat Saudi berkebalikan dengan kebijakan politik negaranya. "Misalnya Madinah warganya beragam secara agama, budaya."
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional