TEMPO.CO, Makassar - Situs Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulawesi Selatan (Sulsel) diretas hacker. Hingga kini, KPUD Sulsel belum bersikap lantaran sibuk menghadapi gugatan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahar Mudzakkae (IA) di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya tahunya dari berita, tapi sekarang kami masih fokus 100 persen di MK," kata Komisioner KPUD Sulsel, Lomba Sultan, Minggu, 17 Februari 2013. Dalam situs berdomain http://kpud-sulsel.com/, diakui Lomba, terdapat banyak data penting. Namun, tidak diperincinya data penting tersebut. "Pasti ada data penting, tapi kalau sekarang, kami masih sibuk," ujarnya saat ditanya soal rencana melapor ke aparat penegak hukum.
Setelah diretas, tampilan situs KPUD Sulsel kini berubah menjadi berlatar hitam dengan tokoh komik dan film V for Vendetta, Guy Fawkes, yang tengah memegang dua belati. Di bawahnya, tertulis "hacked by bogel". Lantas, terdapat running text dengan sejumlah nama, seperti clim-Guardi4an-ab3ncR4zy-Dicka-XaDal-degel-satan666-@reload-x-all pontianak cyber.
Wakil Direktur Direktorat Reskrim Khusus Polda Sulselbar, Ajun Komisaris Besar Thurman S. Siregar, mengaku baru mengetahui diretasnya situs penyelenggara pemilihan Gubernur Sulsel itu. "Belum ada laporan, tapi akan coba kami telusuri," ujar dia.
Diklaimnya, kepolisian memiliki peralatan dan tim khusus untuk mengusut kejahatan yang memanfaatkan teknologi informasi itu. Ia menegaskan bahwa meretas situs milik pemerintah merupakan kejahatan. Terlebih, apabila ada data rahasia yang diambil lantas disebarluaskan.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, mengatakan, KPUD Sulsel harus segera menjelaskan terkait dengan bermasalahnya situs tersebut. Itu perlu dilakukan agar tidak terjadi simpang siur dan kecurigaan. Terlebih, saat ini merupakan masa krusial, di mana salah satu kandidat tengah menggugat di MK. "Soal situs yang bermasalah, apakah disengaja atau permasalahan teknis, bakal mengundang spekulasi publik terkait proses di MK," kata dia.
Diretasnya situs, ia mengatakan, sudah merugikan masyarakat. Pasalnya, akses informasi menjadi tertutup, termasuk soal isu dukungan ganda dari partai yang dipersoalkan MK. Bisa jadi dalam situs yang di-hacker terdapat data dan fakta soal hal tersebut. "Tapi, kita semua berharap ini murni soal teknis," ujar Firdaus.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Lainnya:
Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Ayam Kampus: Beda Harga Beda Rasa
Meteor Rusia Sempat Dikira Pesawat Jatuh
Doa Status BBM Anas Sama Dengan Noordin M Top
Jokowi Presiden Diteriakkan Massa Rieke-Teten
Anas Mundur Bisa Dianggap Pahlawan Demokrasi