TEMPO.CO, Serang -Derita pengguna tol Jakarta-Merak dan sebaliknya jauh dari berakhir. Jalan Tol Tangerang-Merak tepatnya di kilometer 57, 58 dan 59
lumpuh akibat diterjang banjir setinggi 2 meter akibat meluapnya singai Ciujung Kamis, 10 Januari 2013 . PT Marga Mandala Sakti selaku pengelola tol Tangerang-Merak mengalihkan lalu lintas di jalan tol Tangerang - Merak dan sebaliknya.
Akibatnya, antrean kendaraan mengular hingga puluhan kilometer dari arah Merak maupun Tangerang. Sehingga volume kendaraan dari arah berlawanan menumpuk dan menyebabkan kemacetan. Kemacetan ini membuat macet cukup panjang dari arah Merak menuju Jakarta dan sebaliknya.
Kemacetan dari arah Jakarta-Merak terjadi sejak Curug Bitung, sampai Pintu Tol Keluar Cikupa. Sementara dari arah Merak menuju Jakarta kemacetan terjadi dari arah Serang Timur hingga depan Pintu Tol Ciujung.
Ribuan kendaraan dipaksakan keluar melalui pintu Tol Balaraja Barat. Bahkan di pintu Tol Bitung sebagian kendaraan sudah dipaksa keluar karena kondisinya sangat darurat. Sedangkan kendaraan yang datang dari arah Merak juga dipaksa keluar melalui pintu Tol Ciujung.
Akibatnya kemacetan dijalur alteri tidak dapat dihindari. "Ini terpaksa kami lakukan agar kendaraan-kendaraan itu tidak terjebak di dalam tol," ujar Menejer Humas PT. Marga Mandala Sakti, Rahmatullah.
Volume kendaraan dan badan jalan yang sempit menjadi faktor utama terjadinya kemacetan tersebut. Kendaraan yang terjebak macet didominasi kendaraan-kendaraan ukuran besar, truk, kontainer dan bus umum. "Kami sudah 3 jam terjabak macet," kata Mahyudi, supir kontainer kepada Tempo, Kamis, 10 Januari 2013.
Sementara itu, warga yang mengungsi di bahu Tol Tangerang-Merak jumlahnya semakin banyak. Sebelumnya, hanya warga Desa Undar-andir saja yang mengungsi ke bahu Tol Tangerang-Merak, tapi sekarang warga Desa Dukuh dan Desa Nagara juga ikut mengungsi ke bahu tol.
Jumlah warga yang mengungsi di bahu Tol Tangerang-Merak menjadi tiga ribu jiwa. "Jumlah warga yang mengungsi di bahu tol ada tiga ribu jiwa," ujar Rahmatullah.
WASI'UL ULUM