TEMPO.CO, Sleman - Sebanyak lima pendaki Gunung Merapi tersesat. Satu di antaranya pingsan dan satu lagi sakit. Tim Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) malam ini menjemput mereka karena titik mereka tersesat sudah diketahui.
"Kami sedang berkoordinasi untuk menjemput mereka malam ini," kata Ferry Ardiyanto, ketua tim evakuasi Tim SAR DIY, Rabu malam, 19 Desember 2012.
Para pendaki itu berasal dari Terban, Yogyakarta. Mereka bukan mahasiswa pecinta alam, namun kumpulan warga yang senang naik gunung.
Mereka mendaki Gunung Merapi dari jalur selatan. Yaitu dari Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Kinahrejo merupakan dusun tempat tinggal juru kunci Merapi Mbah Maridjan yang meninggal terkena awan panas saat letusan Merapi 2010.
Mereka mulai mendaki sejak dua hari yang lalu. Namun laporan yang masuk ke tim SAR DIY pada Rabu siang sekitar pukul 13.45 WIB.
Baca Juga:
Tim SAR DIY sudah memetakan lokasi titik kelima pendaki yang tersesat itu. Saat cuaca di musim hujan ini memang sering terjadi hujan yang mengguyur gunung yang meletus besar pada 2010 itu.
Sebanyak 32 anggota Tim SAR DIY dan anggota Linmas DIY saat ini sudah bergerak menuju lokasi pendaki. Para pendaki harus menyiapkan segala perlengkapan pendakian termasuk jas hujan. Selain itu juga sering terjadi longsor di gunung karena masih banyak pasir hasil letusan 2010.
"Tim SAR DIY sudah jalan dan mengevakuasi mereka," kata dia.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta Subandriyo menyatakan pendakian Merapi tidak dilarang. Tetapi para pendaki harus hati-hati karena hujan sering mengguyur gunung. Sehingga sering terjadi longsor.
"Karena hujan sering mengguyur gunung, dimungkinkan terjadi longsor," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita lain:
Person of the Year 2012 Time Segera Diumumkan
Terlalu Gemuk, Narapidana ini Batal Dihukum Mati
5 Kegilaan Demi Selamat dari Kiamat
Ini Profil Senjata yang Digunakan Adam Lanza
Toko Senjata Connecticut Obral Dagangan