TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Fany Octora, Aa Salis Wijaya, menyatakan, batalnya Fany menyambangi Komnas Perlindungan Anak (KPA) pada Selasa kemarin, 4 Desember 2012, murni karena masalah kesehatan. Bukan karena tekanan mantan suaminya, Bupati Garut Aceng Fikri.
"Dia drop akibat kecapaian, bahkan saat di kantor saya selepas dari Mabes Polri sempat muntah," kata Salis kepada Tempo, Rabu, 5 Desember 2012.
Fany melaporkan mantan suaminya ke Mabes Polri pada Senin, 3 Desember 2012. Baru pertama kali datang dari daerah, Fany syok karena mendadak dikelilingi ratusan awak media untuk dimintai wawancara. Tidak mengherankan, setelah pelaporan, kesehatan kliennya turun drastis. "Untung dia tidak pingsan," Salis berujar.
Sebelumnya diberitakan, Fany batal mengadu ke Komnas Perlindungan Anak karena mengalami tekanan psikologis. "Sakit, banyak tekanan psikologis," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2012.
Tekanan tersebut diduga datang dari pihak pendukung Bupati Garut itu. Salah satu bentuk tekanan yaitu adanya upaya menghambat proses hukum atas kasus ini. "Ada pihak-pihak yang datang, seolah membantu, tapi malah menghalang-halangi," Arist berujar.
Arist menyatakan, secara pribadi, tak ada tekanan langsung dari Aceng. Namun, tekanan datang dari pemberitaan media massa. Aceng memang aktif memberi pernyataan setelah kasus ini mencuat. "Pemberitaan tak berimbang, menekan dia," ujarnya.
Saat ini, Fany berada dalam pendampingan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Lainnya:
Skandal Bupati Aceng, Warga Garut di Jakarta Resah
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi
Bupati Garut Aceng Dapat Kiriman Celana Dalam
Bekas Istri Bupati Aceng Mendadak Sakit
Sikap Mabes Polri Soal Skandal Bupati Aceng
Skandal Bupati Aceng, Orang Tua Fany Bersaksi