TEMPO.CO, Bandung - Pasangan calon gubernur Jawa Barat dan wakilnya, Dede Macan Yusuf Efendy-Lex Laksamana, mengusung strategi babarengan sebagai konsep kampanyenya.
“Kalau kita bikin pertemuan di hotel-hotel atau di gedung-gedung, kan, ada biaya sewanya,” kata Dede saat ditemui Tempo di sela-sela acara "Pinton Ajen Masyarakat Adat Rancakalong Kabupaten Sumedang" di Desa Cikadut, Cimenyan, Bandung, Selasa, 27 November 2012.
Menurut Dede, dengan konsep babarengan dan semangat gotong royong, sebagai pemimpin dia bisa secara langsung mendengarkan permasalahan masyarakat dan mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat tanpa ada sekat-sekat birokrasi. "Karena situasinya saat ini banyak kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan permintaan masyarakat," katanya.
Dede menambahkan, konsep ini diakui didasarkan pada prinsip bahwa pimpinan harus terjun ke masyarakat secara langsung dan menyerap aspirasi dari tempat-tempat yang lebih rendah. "Saya sangat mengetahui kondisi masyarakat Jawa Barat karena sejak 5 tahun lalu saya terbiasa “mondok di lembur” atau nginep di kampung," ujarnya.
Saat menginap di rumah warga, Dede mencari rumah yang paling sederhana. Dia tidur di rumah itu, memimpin rapat dengan camat, lurah, dan kadang-kadang bupati. Dia juga berdialog dengan masyarakat secara langsung. "Jika saya terpilih sebagai gubernur, permasalahan yang saya temukan di masyarakat bisa secara langsung saya buat kebijakan penyelesaiannya. Masyarakatlah yang akan memilih siapa yang ingin dijadikan pemimpinnya,” kata mantan aktor ini.
Eka Santosa, tuan rumah atau kepala adat di desa itu, berharap Dede Yusuf dan Lex Laksamana, kelak jika terpilih, dapat memperhatikan adat, budaya, dan lingkungan masyarakat Jawa Barat.
Ditanya mengenai sikap politiknya terhadap pasangan Dede-Lex, Eka mengatakan, sebagai masyarakat adat, mereka bukanlah bagian yang secara institusional terikat dengan kekuatan tertentu. "Meski punya pilihan, saya tidak akan memaksa warga yang lainnya untuk ikut mendukung pilihan saya. Semuanya saya kembalikan ke warga,” katanya.
SONIA FITRI |ENI S