TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Timur Prandopo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menarik pasukan keamanan gabungan di Desa Balinuraga dan Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan hingga kondisi keamanan di kedua desa tersebut kondusif. Hingga saat ini kondisi di sekitar lokasi bentrokan dinilai belum sepenuhnya aman, meski perjanjian damai antara kedua belah pihak yang bertikai telah diteken.
"Kami tidak akan menarik pasukan gabungan sampai kondisi benar-benar kondusif. Kami baru menarik pasukan setelah kondisi di Desa Balinuraga dan Sidoreno kembali berjalan normal," kata Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo saat mengunjungi desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, Ahad, 4 November 2012.
Selain menjaga keamanan, pasukaan gabungan juga akan dikerahkan untuk membantu warga kedua desa itu untuk melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi kerusakan yang terjadi. Para petugas akan membantu warga membersihkan puing-puing dan membangun kembali rumah mereka bersama sukarelawan lain. "Mereka akan membantu warga agar proses rehabilitasi berjalan dengan cepat," katanya.
Sementara itu, Kepolisian Resor Lampung Selatan sudah memeriksa sejumlah saksi dari warga Agom yang diduga mengetahui kronologi kejadian awal. Para penyidik memeriksa warga di rumah Kepala Desa Agom Muchsin Syukur secara tertutup. "Kami ditanyai seputar kronologi jatuhnya gadis asal Agom hingga berkumpulnya massa," kata Muchsin Syukur.
Dia meminta warganya untuk membantu kepolisian agar proses penyelidikan atas kasus itu berjalan cepat dan lancar. Banyaknya kabar yang beragam soal insiden yang menimpa Nurdiana, warganya, yang jatuh setelah diganggu warga Balinuraga, hingga saat ini masih simpang siur. "Ada yang mengatakan itu pelecehan seksual, ada yang mengatakan peristiwa itu tidak ada. Afa pula pemberitaan lainnya yang semakin membuat korban menjadi tertekan," katanya.
Saat ini, kata dia, korban Nurdiana dan Emilia Elisa telah ditempatkan di Rumah Aman Unit Pelayanan dan Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Lampung Selatan. Penempatan kedua korban yang masih remaja di Rumah Aman itu bertujuan mengurangi tekanan jiwa akibat pemberitaan media. "Semuanya masih dalam proses untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya. Masih diselidiki dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan," kata Kepala Polres Lampung Selatan, Ajun Komisaris Besar Tatar Nugroho.
NUROCHMAN ARRAZIE