Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Setujui Ratifikasi Ptotokol Kyoto

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Mayoritas fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan persetujuannya terhadap rencana pemerintah untuk meratifikasi Protokol Kyoto tentang perubahan iklim. Selain dinilai bakal memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi internasional, secara ekonomis ratifikasi Protokol Kyoto juga dianggap bisa mendatangkan keuntungan dalam proses perdagangan internasional. Fraksi-fraksi yang menyatakan persetujuannya antara lain Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP), Fraksi Bulan Bintang (FBB), Fraksi Fraksi Reformasi, Fraksi Daulah Ummah (FDU). Fraksi lainnya seperti Frkasi Golkar dan Fraksi Kedaulatan Kebangsaan Indonesia (FKKI) tersirat juga menyatakan persetujuannya. Namun, semua fraksi di DPR setuju ratifikasi Protokol Kyoto tersebut dibahas lebih lanjut melalui rancangan undang-undang yang akan dibahas di DPR bersama-sama dengan pemerintah. Diharapkan, ratifikasi itu juga bisa membuat pemerintah mampu menggalang kekuatan dengan negara-negara berkembang lainnya untuk mendorong negara besar seperti Amerika dan Rusia sebagai penyumbang emisi terbesar agar bisa mau juga meratifikasi Protokol Kyoto. Dalam padangan umumnya FPDIP meminta badan pelaksana Protokol Kyoto ditetapkan secara tegas. Untuk itu, dalam pembahasan nantinya FPDIP mengusulkan dibentuk komisi nasional dengan tuags mengkaji, meneliti dan menelaah kerja Protokol Kyoto. Protokol Kyoto merupakan salah satu perjanjian internasional yang ditanda tangani pemeritnah Indoensia pada 13 Juli 1998 dan saat ini mulai dibahas Komisi I DPR untuk mendapatkan pengesahan. Substansi materi berkaitan dengan masalah lingkungan terutama persoalan dunia akibat perubahan iklim. Perubahan iklim merugikan lingkungan hidup dan kehidupan manusia karena meningkatnya suhu rata-rata di permukaan bumi karena peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) di lapisan atmosfir. Gas-gas rumah kaca ini antara lain karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan nitroksida (N2O). Gas-gas rumah kaca itu dihasilkan akibat kegiatan manusia yang berkaitan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas dan batubara) yang dipergunakan kendaraan bermotor, pembangkit tenaga listrik, AC, komputer, dan lainnya. Selain itu dihasilkan pembakaran dan penggundulan hutan, aktivitas pertanian dan peternakan. Ecep S. Yasa - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malam Ini Sejuta Lilin Harapan Menyala di Candi Borobudur

23 Juli 2005

Malam Ini Sejuta Lilin Harapan Menyala di Candi Borobudur

Sekitar 25.000 lilin nanti malam (Sabtu,23/7) dinyalakan di kompleks candi Borobudur, Magelang. Nyala lilin berbentuk konfigurasi candi Borobudur ini diharapkan akan tercatat dalam Guiness Book of Record, mengalahkan rekor lama sebanyak 8.500 nyala lilin di Venezuela.


Pertemuan Politisi Buat Nasib Bangsa

18 Mei 2005

Pertemuan Politisi Buat Nasib Bangsa

Beberapa politisi partai bertemu dalam sebuah pertemuan tertutup yang digagas Eros Jarot. Forum itu bukanlah pertemuan partai-partai, melainkan individu-individu yang kebetulan aktif di partai, dan sedang memikirkan nasib bangsa.


Forum Kebangkitan Indonesia Raya Dicanangkan

18 Agustus 2004

Forum Kebangkitan Indonesia Raya Dicanangkan

Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir dalam acara tersebut.


Delegasi SOM Sepakat Bentuk Piagam ASEAN

15 Juni 2004

Delegasi SOM Sepakat Bentuk Piagam ASEAN

Piagam ASEAN untuk memfasilitasi tujuan kita yang lebih tinggi daripada ASEAN, kata Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa.


Ribuan Kader PKS Kutuk Kebiadaban Amerika

16 Mei 2004

Ribuan Kader PKS Kutuk Kebiadaban Amerika

Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memadati pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (16/5).