Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiai Gadungan Tipu Dua Kiai Pesantren

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Penipuan
Ilustrasi Penipuan
Iklan

TEMPO.CO , Jember - Ahmad Firman, 30 tahun, ditahan aparat kepolisian karena menipu dua orang kiai pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dia mengaku memperdaya mereka dengan berakting seperti sosok kiai nyentrik dari Banten. "Saya menipu untuk dapat uang," ujar Ahmad kepada penyidik kepolisian sektor Sempolan-Silo, Rabu 3 Oktober 2012.

Untuk memuluskan muslihatnya, Firman mengenakan jubah putih, dan bersorban. Rambutnya gondrong dan selalu membawa tasbih besar seraya berbicara logat Banten. Pria asal kecamatan Kalibaru Banyuwangi yang sudah setahun mengontrak rumah di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari-Jember itu juga mengaku tidak bisa berbahasa Jawa maupun bahasa Madura kepada para korbannya.

Dalam sepekan terakhir, di Kecamatan Silo dia bisa meraup uang sebesar Rp 200 juta. Firman mengaku telah menipu Kiai Mawardi dan Kiai Muhlis. Selain itu, Ny. Paiman, istri Kepala Desa Karang Hardjo Kecamatan Silo. Ketiga orang itu tertipu janji dan akting Firman yang meyakinkan diri bisa menggandakan uang.

Aksi Kejahatan Firman terbongkar setelah polisi mendapat laporan dari Kiai Mawardi, seorang pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Desa Pace Kecamatan Silo. Mawardi mengaku kehilangan uang tunai sebesar Rp 75 juta. Selanjutnya Kiai Muhlis pengasuh pesantren Misbahul Falah juga mengaku tertipu Rp 50 juta, dan Ny. Paiman tertipu Rp 25 juta.

Firman mengaku tidak sendirian dalam beraksi. Dia dibantu dua temannya yang kini masih jadi buronan polisi yakni Hr, 40 tahun, warga Desa Pace Kecamatan Silo. HR, kata dia, bertugas mencari 'mangsa' di sekitar desanya, seperti yang terjadi
pada Mawardi. Hr menjanjikan bantuan menggiurkan kepada Mawardi. Ia bisa mengenalkan dengan seseorang yang akan membantu memperbanyak uang. Orang yang bisa menggandakan uang itu disebut-sebut merupakan kiai nyentrik asal Banten.

HR pun mengatur pertemuan antara Mawardi dan Firman si kiai gadungan. Pertemuan pertama terjadi di sebuah hotel di kawasan kota Jember. Kiai Ahmad Firman meminta syarat jika uangnya ingin berlipat ganda, maka Mawardi harus menyediakan uang tunai. Uang tunai Rp 75 juta. "Katanya nanti bisa berlipat menjadi Rp 5,6 miliar," ujar kiai Mawardi.

Dalam tiga kali pertemuan, total jenderal Mawardi menyerahkan uang tunai Rp 75 juta. Terakhir pada bulan September lalu, penyerahan uang terakhir sebesar Rp 10 juta dilakukan di rumahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah uang yang diserahkan terkumpul Rp 75 juta, Ahmad yang telah berubah menjadi 'kiai Banten' itu meminta izin masuk salah satu kamar di rumah Mawardi. Uang tunai asli dibungkus kertas hitam dan dibawa masuk ke dalam kamar. Setelah ditunggu beberapa saat, Firman keluar kamar sambil mewanti-wanti kepada pemilik rumah agar tidak masuk kamar tersebut hingga tiga hari.

Namun setelah Mawardi masuk kamar dan membuka bungkusan tas plastik hitam yang dikira berisi uang ternyata hanya guntingan kertas yang mirip uang. Tidak ada satupun uang asli dalam bungkusan itu. Merasa tertipu mentah-mentah, Mawardi melaporkan kasus itu ke polisi.

Setelah beberapa hari melacak, akhirnya polisi berhasil membekuk Firman di rumah kontrakannya. "Tersangka HR masih kita buru,"kata Kepala Kepolisian Sektor Sempolan-Silo, Ajun Komisaris Polisi Adi Sucipto.

Firman mengaku sebenarnya HR yang menjadi otak kejahatan itu. Dia mengaku hanya disuruh HR berakting sebagai kiai nyentrik. "Hasilnya, setelah dipotong uang operasional, dibagi berdua. Dia yang merencanakan semua, termasuk mencari sasaran," katanya.

Laki-laki yang badan dan kedua tangan penuhi tato itu mengaku tidak hanya menipu di Jember. Bulan lalu dia melakukan hal yang sama di Pulau Sumatera. Namun disana, kata dia, modusnya dengan menjual batu merah delima dengan harga puluhan juta rupiah. Padahal batu yang dijualnya merupakan batu palsu."Aslinya ya saya memang tidak bisa menggandakan uang," kata Firman.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terpopuler lainnya:
Pemerintah Siapkan ''Pengganjal'' Jokowi  
Jokowi Tidak Akan Ambil Gaji Gubernur DKI?

Sakit Hati, Foto Bugil Kekasih Disebar ke Facebook 

Bibit Waluyo: Saya Bukan Bajing Loncat 

Cara Putri Gus Dur ''Merayu'' Djoko Susilo 

Jokowi Puji Fauzi Bowo Sebagai Kesatria  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji memberikan keterangan saat konferensi pers kasus manipulasi data email, Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024. Dalam kasus tersebut polisi menangkap 5 tersangka 2 diantaranya warga Nigeria yang terlibat membuat email dan rekening palsu sejumlah perusahaan ternama dengan mengganti posisi huruf alfabet sehingga menyerupai aslinya dan merugikan korban sebesar 32 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.


Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

13 jam lalu

Tampak pembangunan Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, mangkrak, Jumat, 3 Mei 2024. Masjid ini dibangun dengan biaya Rp sebesar 9,75 miliar. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.


Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

15 jam lalu

Tampak dari belakang bentuk bangunan baru Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 6 Mei 2024. Pembangunan masjid tiga lantai dengan biaya Rp 9,75 miliar ini mandek. TEMPO/Ihsan Reliubun
Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.


Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. vocfm.co
Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

5 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

8 hari lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

12 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

19 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.