TEMPO.CO, Cianjur - Pemilik vila dan tempat hiburan di kawasan Puncak sulit ditagih untuk pelunasan pajak bumi dan bangunan (PBB). "Banyak pemilik vila, yang domisilinya kebanyakan di Jakarta, sering tidak ada di tempat saat petugas pajak datang," kata petugas PBB Kecamatan Pacet, Zaelani.
Menurut dia, pihaknya kesulitan memberikan penyadaran terhadap sebagian para pengusaha dengan dalih usaha mereka mengalami kerugian. Selain itu, ada pula warga yang mengaku kecewa dengan pajak. Padahal mereka merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar dengan rata-rata mencapai Rp 800 juta.
"Kebanyakan dari mereka enggan membayar akibat sepinya para pengunjung di tempat pariwisata," kata Zaelani di Cianjur, Selasa, 25 September 2012.
Selain itu, kurangnya kepercayaan warga terhadap Dinas Pajak Daerah (Disperda) Kabupaten Cianjur serta tidak sesuainya nilai jual obyek pajak (NJOP), yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan, turut mempengaruhi minat warga membayar pajak.
Zaelani berharap, Disperda Kabupaten Cianjur dapat membantu secara langsung untuk menagih para wajib pajak agar dapat mencapai target.
Bagi para penunggak pajak seharusnya dikenakan sanksi yang tegas sehingga memberikan efek jera. "Sesuai UUD Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Secara Paksa bagi Para Penunggak. Namun, aplikasi di lapangan sulit karena para wajib pajak tetap menunggak," katanya.
Menurut dia, ketika adanya pemberian surat penagihan pajak terutang (SPPT), warga banyak yang keberatan soal keterangan kondisi lahan, yang di dalam SPPT tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
"Memang, di lapangan kami melihat beberapa tanah milik warga sudah labil dan kondisi rumah akan runtuh. Namun, tertulis dalam SPPT, bangunan permanen dan masih bagus, sehingga beban biaya yang dikenakan warga besar, jelas ini merugikan," kata Zaelani.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita lain:
Eep Bicara Jokowi dalam Diskusi Pasar Modal
Sandi Facebook untuk Menyewa Anak Buah Keyko
Menunggu Sentuhan Jokowi di Tambora
Balotelli Marahi Mancini
Diperiksa Sebelas Jam, Sopir Anas Lupa Ingatan