TEMPO.CO , Yogyakarta: Komandan Korem (Danrem) 072 Pamungkas, Brigadir Jenderal Adi Widjaja, menuturkan intelijen TNI AD sempat mencium rencana jaringan teroris mengincar Candi Borobudur sebagai sasaran aksi berikutnya. Obyek ini oleh para teroris dinilai sebagai tempat ibadah yang harus dihancurkan.
Selain itu Borobudur juga dianggap lokasi berkumpulnya para turis asing di Jawa Tengah. “Info dari intelijen harus diolah, tidak akan langsung dianggap A1 (informasi akurat) sebagai masukan. Indikasi sudah terbaca, tapi hal tersebut tidak harus diartikan sebagai ancaman,” katanya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY, Sabtu, 22 September 2012.
Adi mengatakan, Borobudur sekitar tahun 1985 juga pernah diledakkan kelompok garis keras. Belajar dari pola-pola teror selama ini di tanah air bukan tidak mungkin jaringan teroris mengincar candi itu kembali.
Kendati demikian ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menganggap hal itu sebagai suatu ancaman.
Adi juga mengatakan perilaku para teroris di tempat-tempat di Jawa Tengah seperti Temanggung dan Wonosobo saat ini telah mulai bergeser. “Pergeseran perilaku kini ke wilayah perbatasan seperti Cilacap bahkan Jabodetabek,” kata Adi.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Ditanya Soal Kemenangan Jokowi, Rhoma Bungkam
Jokowi Tak Mau Dikawal, Polisi Memaklumi
Presiden ''Termiskin'' Sumbang 90 Persen Gajinya
KPK Siap Proses Dugaan Gratifikasi untuk Jokowi
Crop Circle Ditemukan 25 Meter di Bawah Laut