TEMPO.CO, Jakarta - Api yang membakar sebagian wilayah Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC) ternyata menyambar kawasan Lembaga Konservasi Kebun Raya Kuningan di Desa Padabeunghar dan Pasawahan Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan masih menyala. petugas Dinas Kehutanan dan warga desa sekitar, sampai Rabu, 5 September masih berusaha memadamkan api.
Kebakaran sejak Senin lalu belum diketahui penyebabnya. Api diduga berasal dari semak belukar yang terbakar lalu merembet ke puluhan hektare di wilayah Kebun Raya Kuningan. “Kami masih berusaha memadamkan api,” ujar Johadi aparat desa Padabeunghar.
Warga Desa Padagbeunghar dan Pasawahan dibantu aparat dari Koramil dan kepolisian setempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Karena dikhawatirkan meluas ke kawasan hutan lindung.
Menurut Kepala Balai TNGC, Dulhadi dan Kepala Seksi Wilayah 1, Mohamad Ridwan, kebakaran terjadi di blok Cileutik, Lebak Reunde, Silayur, Leles, Karang Dinding, CIkajayaan, Kupak, Gibug dan batu kuda, diduga berasal dari semak belukar yang kering. “Kebakaran di ketinggian sekitar 100 meter diatas permukaan laut,” ujar Ridwan.
Balai TNGC mengerahkan polisi hutan dan masyarakat setempat untuk memadamkan api. Namun tiupan angin yang cukup besar menyulitkan pemadaman api.
Sebelumnya, kepala Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya mengatakan, luas lahan yang terbakar terdata 30 hektare. "Jika upaya pemadaman tak berhasil, sebaran api bisa meluas lagi," ujarnya.
DEFFAN PURNAMA