Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Habibie Momong Cucu Naik Jrangkong Taman Pintar

image-gnews
Mantan Presiden BJ Habibie (tengah) beserta cucu-cucunya saat menjelaskan pesawat-pesawat buatan IPTN didampingi Walikota Yogyakarta Herry Zudianto saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta, Minggu (6/2). TEMPO/Arif Wibowo
Mantan Presiden BJ Habibie (tengah) beserta cucu-cucunya saat menjelaskan pesawat-pesawat buatan IPTN didampingi Walikota Yogyakarta Herry Zudianto saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta, Minggu (6/2). TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Terik menyengat Taman Pintar di Kota Yogyakarta. Di halaman gedung oval, mantan Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto, dan Kepala Kantor Pengelolaan Taman, Ita Rustanti, berdiri bersama sejumlah pegawai. Sejumlah polisi pariwisata hilir mudik memantau kabar dari radio panggil di genggaman tangan. Rabu siang 13 Agustus 2012, Taman Pintar kedatangan tamu istimewa.

Pukul 11.40 WIB, sang tamu yang sudah ditunggu-tunggu datang. Berbatik lengan panjang dengan motif gurda dengan setelan celana hitam, dia adalah mantan Presiden RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Habibie datang diiringi lima cucunya: Tifani Mutiarahati Rahima Tahira Habibie (10 tahun), Muhammad Pasha Nur Fauzan Habibie (17 tahun), Farhan Sultan Habibie (13), Farrah Azizah Habibie (13), dan Felicia Rasyida Habibie (5).

Rombongan ini langsung menghampiri sebuah monumen di halaman Taman. Di atas monumen, terpampang nama Habibie dengan sebuah pesan tertoreh di permukaan prasasti di bagian bawah monumen. Isi pesannya, “Perjuangan Indonesia tenteram, sejahtera, dan makmur tidak boleh berhenti.” Agaknya, dia ingin memperlihatkan prasasti yang ditandatanganinya di Jakarta, 8 Oktober 2005, itu.

Sesaat berhenti di sini, Habibie “diserbu” pengunjung Taman. Mereka berusaha menjabat tangan pakar pesawat terbang internasional itu. “Ayo salaman biar ikut pintar,” suara seorang ibu meminta anaknya bersalaman dengan Habibie, terdengar dari kerumunan.

Lepas menyambangi monumen, Habibie mengajak cucunya memasuki gedung oval. Di sini, mereka mampir di sejumlah zona. Wahana baju antiradiasi dan listrik, misalnya. Di salah satu zona biologi, Habibie menyempatkan diri menjajal Mas Jrangkong.

Wahana ini memperkenalkan susunan rangkaian tulang pada tubuh manusia membentuk kerangka. Di tempat ini diperlihatkan bagaimana kerangka manusia bergerak. Wahana ini sebenarnya terlihat sederhana. Terdiri dari dua sepeda ontel, satu sepeda dikendarai sebuah kerangka manusia (jrangkong). Adapun satu sepeda yang lain bisa dikendarai pengunjung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua sepeda dihubungkan oleh sebatang poros di roda bagian belakang. Saat seorang mengayuh satu sepeda, praktis jrangkong di atas sepeda lain akan bergerak ikut mengayuh. Tak ayal, tingkah mantan Presiden ini segera menarik perhatian fotografer media. Mereka langsung berlomba menjepretkan kamera ke arah Habibie.

Ini bukan kunjungan pertama kali Habibie ke Taman Pintar Yogyakarta. “Taman Pintar banyak sekali kemajuannya,” katanya.

Habibie mengatakan diskusi kecil sempat dia lakukan dengan para cucunya sebelum berkunjung ke Taman Pintar. Menurut dia, awalnya cucu-cucunya enggan mengunjungi Taman dan memilih lokasi lain untuk dikunjungi. “Masuk (Taman Pintar) masih ngomel, sekarang malah tidak mau keluar (keasyikan),” katanya.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

3 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.


BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.