TEMPO.CO , Cilacap: Pengusaha batik Maos, Tonik Sudarmaji, mengatakan batik Maos mempunyai karakter khas. Karakter ini yang membedakan antara batik Yogya dan batik Pantai Utara.
“Kolektor batik memasukkan batik Maos ke dalam genealogi batik Solo,” kata Tonik, Kamis, 19 Juli 2012.
Jika batik Yogya melekat dengan karakter sogan yang gelap, dan batik Pantura dengan karakter cerah ngejreng, maka batik Maos merupakan perpaduan antara keduanya. “Warna dasarnya gelap, lalu tiba-tiba ada yang cerah,” kata pemilik Sanggar Batik Maos Rajasamas, Euis Rohani.
Selain itu, coraknya juga terbilang variatif. Jika pada batik Yogya, banyak sogan yang diulang, maka batik Maos tidak. “Kadang ada motif yang ditumpuk dan diberi variasi lain,” kata Tonik.
Sejumlah perajin batik tulis asal Maos berencana membuat kampung batik khas Maos untuk tujuan penelitian. Batik pesisir ini mulai berkembang setelah hampir punah di era awal tahun 2000-an.
“Kampung batik ini memang orientasinya untuk penelitian dan pendidikan, agar generasi muda tertarik untuk membatik,” kata Euis.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet
Setelah 15 Tahun, PT Dirgantara Kini Buka Lowongan
Pengurus Golkar Tak Kompak Soal Pemecatan Kalla
Nissan Juke Indonesia Kena Recall
Akbar: Pemecatan Kalla Bisa Blunder