TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Diah Setia Utami mengatakan, setiap tahun, rata-rata ada lima tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi gila karena bekerja di luar negeri. “Di Rumah Sakit Jiwa Jakarta, rata-rata tiap tahun ada lima TKI yang masuk,” kata Diah pada Jumat, 22 Juni 2012.
Diah mengatakan, TKI masuk rumah sakit jiwa karena menderita tekanan psikologis yang berat ketika bekerja di luar negeri. Umumnya mereka adalah TKI yang berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Malaysia.
Pada 2011, Kementerian Kesehatan mencatat ada lima TKI perempuan yang masuk Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan, Grogol, Jakarta. Ketika dipulangkan ke Indonesia, lima perempuan itu menunjukkan gejala-gejala sakit jiwa sehingga dirawat di rumah sakit jiwa. Beberapa di antaranya pulang satu atau dua hari setelah perawatan. Tapi ada satu pasien yang hingga kini masih dirawat.
“Mungkin sudah sempat pulang, tapi dirujuk lagi,” kata Kepala Sub-Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Edward Riyadi.
Kementerian Kesehatan tidak punya data terperinci mengenai TKI yang mengalami gangguan jiwa karena mendapat siksaan ketika bekerja di luar negeri. Ia menduga angka TKI yang sakit jiwa lebih banyak dari lima orang per tahun. “Tidak semua rumah sakit melapor ke Kementerian,” katanya.
Biasanya TKI menderita sakit jiwa karena mengalami trauma yang hebat ketika bekerja di luar negeri. Edward mengatakan hal itu bisa terjadi karena kultur perlakuan terhadap perempuan yang berbeda antara Indonesia dan negara lain. Umumnya, TKI yang mengalami gangguan jiwa adalah mereka yang bekerja di Suriah, Libya, Arab Saudi, dan Malaysia.
ANANDA BADUDU
Berita lain:
Ancaman Anas: Jangan Bikin Partai dalam Partai
Pilot Fokker F-27 Suka Main Golf
KPK Sudah Periksa Saksi Korupsi Pengadaan Al Quran
Boediono akan Jelaskan Kecelakaan Fokker 27 TNI AU
Penjelasan Wamen Agama Soal Korupsi Al Quran