TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Madya Azman Yunus menjelaskan bahwa proses penyelidikan Fokker 27 yang jatuh di Halim Perdanakusuma kemarin bisa memakan waktu kurang lebih tiga bulan. "Namun prinsipnya, hasil penyelidikan ini internal untuk TNI AU. Hasil penyelidikan pesawat militer bukan konsumsi umum," ujarnya saat ditemui di Halim, Jumat, 22 Juni 2012.
TNI AU, menurut dia, telah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. "Jumlahnya tidak (bisa) disebut, namun ada paket timnya," ujarnya. Paket ini, menurut dia, terdiri dari berbagai sistem di kalangan penerbangan AU.
Berbeda dengan pesawat komersial, Azman menjelaskan bahwa pesawat militer tidak memiliki blackbox. "Mereka (tim penyelidik) akan menyelidik lewat pelayanan penerbangan, radio controler, dari mekanik, dari pesawatnya sendiri, dari krunya, dan lain-lainnya."
Mengenai kemungkinan adanya mesin kanan yang mati, Azman enggan berkomentar. "Ya, lihat nanti hasil penyelidikan tim."
Pesawat Fokker 27 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jatuh ketika sedang melakukan latihan mendasar bagi penerbang pesawat dengan rute di wilayah udara di atas Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
ANANDA PUTRI