TEMPO.CO, Jakarta - Wawancara khusus Tempo dengan Liem Sioe Liong, pada Maret 1984, memberi kesan khusus bagi Fikri Jufri. Sebagai wartawan senior yang pernah berbincang cukup lama dengan salah satu orang terkaya dunia itu, Fikri sangat ingat saat Liem tidak bisa melafalkan namanya dengan benar.
“Dia itu manggil saya bukan Fikri, tapi Kifli,” katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 15 Juni 2012.
Kesalahan panggilan itu tentu saja tidak disengaja oleh pengusaha kelahiran Fukien, daratan Cina itu. Pada umurnya yang sudah 68 tahun kala itu, Sudono Salim--nama lain Liem--masih belum lancar berbahasa Indonesia.
Menurut Fikri, Liem berusaha sebaik mungkin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan memakai bahasa Indonesia. “Tapi ngomongnya masih patah-patah,” kata Fikri sambil tertawa mengingat kenangan itu.
Selama dua jam berbincang seputar ekonomi, Liem tidak pernah menyebut nama Fikri dengan benar. Panggilan unik itu akhirnya dibiarkan oleh Fikri dan Antony Salim, anak Liem yang mendampingi ayahnya kala wawancara dengan Tempo. Bahkan, menurut wartawan senior ini, sebutan Kifli untuknya seperti kekal di lidah Liem.
“Beberapa waktu kemudian, saya bertemu dia, dia tetap panggil saya Kifli. Lucu sekali,” katanya.
Sekitar 28 tahun kemudian, setelah wawancara di lantai 11 Wisma Metropolitan, Jalan Jenderal Sudirman itu, Om Liem wafat. Konglomerat ini mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Raffles Hills Singapura karena sakit, Minggu, 10 Juni 2012.
MITRA TARIGAN
Berita Populer:
Otak-Atik Nama Om Liem Jadi Sudono Salim
Titi Dj: Ahmad Dhani Duda Beneran Nggak Ya?
Anak Kambing Ini Berwajah Mirip Manusia
Hati- hati Makan Seafood di Jakarta
Ahmad Dhani Tak Akan Meneruskan Dewa 19
Mencari Jejak Ledakan Bintang