Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awan Terbelah Bikin Geger Yogya  

image-gnews
Sejumlah kendaraan relawan seperti mobil penyelamat Palang Merah Indonesia 'Huglund' serta ratusan tenda turut dibawa dalam kegiatan Peringatan Enam Tahun Gempa Yogya di Alun-Alun Selatan Yogya, Minggu (27/5) subuh. TEMPO/Pribadi Wicaksono.
Sejumlah kendaraan relawan seperti mobil penyelamat Palang Merah Indonesia 'Huglund' serta ratusan tenda turut dibawa dalam kegiatan Peringatan Enam Tahun Gempa Yogya di Alun-Alun Selatan Yogya, Minggu (27/5) subuh. TEMPO/Pribadi Wicaksono.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Yogyakarta pagi tadi, sekitar pukul 07.00 WIB, dihebohkan dengan adanya awan terbelah di langit. Tak pelak, banyak warga mengira itu tanda akan terjadi gempa bumi.

Masyarakat yang berada di luar rumah menengadahkan kepala melihat awan yang berbentuk garis membelah angkasa. Ada kekhawatiran masyarakat bahwa itu tanda akan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi Yogyakarta 2006 masih menjadi trauma bagi masyarakat Yogyakarta.

"Awan itu membelah langit. Kekhawatiran akan terjadi gempa membuat masyarakat waspada," kata Irawan, 45 tahun, salah seorang warga yang melihat awan itu, Selasa, 5 Juni 2012.

Awan itu, kata dia, terlihat jelas di atas langit Yogyakarta. Warga mengira awan Cirrus itu sebagai pertanda akan terjadi gempa bumi, meskipun tidak terbukti secara ilmiah.

Awan tegak lurus di langit itu begitu mengkhawatirkan warga. Jika itu disebut asap dari pesawat, nyatanya, meski setiap hari pesawat terbang di atas Yogyakarta, belum pernah terjadi seperti itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, saat dikonfirmasi terpisah, Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memastikan bahwa awan itu adalah jejak pesawat terbang. Awan itu juga tidak ada kaitannya dengan fenomena supermoon dan gempa bumi di Sukabumi, Senin, 4 Juni 2012, pukul 18.18 WIB.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya menjelaskan ada pesawat yang melintas di atas Yogyakarta dari Bandara Adisutjipto. Secara teori, saat terbang, pesawat membuang gas sangat panas di udara, sementara suhu udara di ketinggian 3.000 meter sangat dingin. "Maka pertemuan gas buang yang panas dan suhu yang sangat dingin bisa membentuk seperti awan bergaris, lama-lama akan hilang," kata Tony.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait
Ical ''Siap Ditembak'' Tapi Takut Jawab Lapindo

Trio Macan Bernasib Sama seperti Lady Gaga

Gaya Seminar Bisnis ala Dahlan Iskan

Video Neymar ala Malaysia, Terpopuler di YouTube

Foto Mesra dengan Pria Lain, Syahrini Selingkuh?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

23 jam lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Padang Sidempuan, Sumatera Utara, pada Kamis malam, 19 September 2024, pukul 23.14.17 WIB. (BMKG)
Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.


BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

1 hari lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

Kabupaten Bandung mengalami dampak kerusakan terbanyak dari gempa bumi M4,9 tersebut.


Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

1 hari lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.


Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Jangan Kembali ke Rumah Dulu, Ada 26 Gempa Susulan

1 hari lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Jangan Kembali ke Rumah Dulu, Ada 26 Gempa Susulan

Gempa mengakibatkan ratusan rumah dan puluhan bangunan rusak yang tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.


Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

2 hari lalu

Bangunan roboh di Kabupaten Bandung pasca gempa bermagnitudo 4,9 dari pergerakan Sesar Garsela, Rabu 18 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.


Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

2 hari lalu

Kerusakan akibat gempa di Kabupaten Bandung, Rabu, 18 September 2024. (Dok. Warga)
Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

Gempa berlokasi di darat dengan pusat berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Bandung


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

2 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 18 September 2024, pukul 09.41.08 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.


Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif


Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

3 hari lalu

Gempa berlokasi di laut pada jarak 33 kilometer barat daya Kabupaten Bayah, Banten, pada kedalaman 22 kilometer. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.


Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

8 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dan sekitarnya pada hari Kamis, 12 September 2024 pukul 10.25.13 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust).