TEMPO.CO , Kulonprogo: Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, punya cara sendiri untuk menggerakkan roda perekonomian wilayahnya. Di antaranya mewajibkan pelajar dan PNS di kabupaten Kulonprogo untuk mengenakan seragam batik motif Geblek Renteng mulai Juli 2012 nanti.
Dengan seragam wajib batik seminggu sekali ini diharapkan bisa mengangkat gairah para perajin batik serta menggerakkan perekonomian di Kulonprogo. “Jumlah pelajar dari SD hingga SLTA di Kulonprogo ini sekitar 60 ribu orang, ditambah sekitar 10.000 PNS dan karyawan instansi terkait sehingga ada potensi sekitar 7.000 orang. Jika mereka mengenakan seragam batik sehari dalam satu minggu, butuh 7.000 lembar kain batik. Ini sudah potensi yang luar biasa,” kata Hasto Wardoyo di sela acara Workshop dan Sarasehan Pembuatan Film Televisi di Gedung Kaca Pemkab Kulonprogo, Sabtu, 19 Mei 2012.
Untuk memenuhi kebutuhan kain batik motif Geblek Renteng ini, akan dikerahkan sekitar 15 perajin batik industri rumahan di Kulonprogo.
Batik motif Geblek Renteng adalah pemenang lomba desain batik yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo awal Mei 2012 lalu. “Lomba diikuti 303 peserta dengan 392 karya,” kata Eko Wisnu Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo.
Batik motif Geblek Renteng yang keluar sebagai pemenang lomba tersebut adalah karya Ales Candra Wibawa, 16 tahun, warga Pedukuhan Dlaban, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Menurut rencana, batik motif Geblek Renteng diluncurkan sebagai batik khas Kulonprogo pada 25 Mei nanti.
Geblek adalah makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari tepung tapioca. Dengan bumbu bawang putih dan garam, tepung tapioka itu dipilin dan dibentuk menyerupai angka delapan, kemudian digoreng. Geblek ini biasanya disantap dengan tempe yang terbuat dari kacang benguk. Bentuk angka delapan dari makanan Geblek inilah yang kemudian diangkat Ales menjadi motif batik karyanya yang kemudian dinamai batik motif Geblek Renteng.
Hasto menampik keharusan memakai seragam batik motif Geblek Renteng ini akan membebani pelajar dan PNS di Kulonprogo. “Mereka setiap tahun membeli seragam. Jika tahun ini dialihkan untuk membeli seragam batik, itu berarti tidak ada beban tambahan bagi pelajar dan PNS,” katanya.
Hasto menegaskan, kewajiban mengenakan seragam batik untuk pelajar dan PNS ini merupakan bagian dari gerakan “Bela Kulonprogo, Beli Kulonprogo” yang dicanangkannya selama masa kepemimpinannya. Dengan demikian, anggaran membeli seragam batik yang selama ini dinikmati oleh perajin batik dari Yogya, bisa dialihkan ke Kulonprogo sendiri.
HERU CN