Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saling Bantah Rekayasa Kasus Polisi Sidoarjo  

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali
Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 7 Mei 2012 melanjutkan persidangan perkara yang berkaitan dengan rekayasa kasus di balik penembakan Riadis Solikhin oleh anggota Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sidoarjo, Briptu Eko Ristanto.

Dalam persidangan yang dipimpin hakim Bachtiar Sitompul serta dihadiri tim jaksa penuntut umum yang diketuai Darwati, dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh terdakwa.

Mereka adalah bekas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sidoarjo, Ajun Komisaris Polisi Ernesto Seiser, beserta enam anak buahnya, masing-masing Briptu Eko Ristanto, Iptu Suwiji, Aiptu Agus Sukwan Handoyo, Bripka Dominggus Dacosta, Briptu Iwan Kritiawan, dan Briptu Drajat Iriatmojo.

Dalam sidang sebelumnya, jaksa Darwati memaparkan secara gamblang rekayasa tersebut dalam dakwaannya. Kasus bermula dari kecelakaan lalu lintas pada Jumat dinihari, 28 Oktober 2011 sekitar pukul 01.30 WIB. Mobil Suzuki Carry yang dikemudikan Riadis Solikhin menabrak Bripka Widianto di sebuah jalan tak jauh dari Gedung Olahraga Sidoarjo.

Briptu Eko yang menyaksikan peristiwa tersebut mengejar mobil Solikhin. Memasuki Jalan Raya Desa Sepande, Eko menembak Solikhin dengan alasan mobil tidak berhenti meskipun telah empat kali diberi tembakan peringatan. Solikhin kemudian tewas.

Kematian Solikhin, warga Desa Sepande, Sidoarjo, yang saat itu baru saja mengantar karyawan PT Ecco membuat Eko dan kawan-kawannya panik. Walaupun sudah dinaikkan ke mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan Agus Sukwan, mayat Solikhin tidak langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo.

Di lain pihak, Eko mengiba kepada Ernesto yang tiba di lokasi agar tidak dipecat. Maka dirancanglah cerita bahwa Solikhin adalah pelaku pencurian kendaraan bermotor dan melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, bahkan dituding menganiaya Eko. Padahal celurit diambil dari rumah Drajat karena dua celurit yang diambil dari Markas Polres sudah berkarat.

Gagang celurit digenggamkan ke tangan Solikhin agar menempel sidik jarinya, bahkan jari kelingking kanan Eko digores dan darahnya dioleskan ke clurit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rekayasa semakin dimatangkan di ruang kantin Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. Mereka kemudian membagi peran masing-masing. Di antaranya Iwan Kristiawan harus mengaku sebagai orang yang mengamankan barang bukti celurit dari mobil Solikhin. “Kita kompak satu suara bahwa korban melakukan perlawanan, yaitu menggunakan celurit sebelum ditembak,” kata Ernesto seperti dikutip Darwati dalam dakwaannya.

Kisah rekayasa itu memicu amarah keluarga Solikhin. Aktivis Gerakan Pemuda Ansor berkali-kali berunjuk rasa melancarkan protes. Solikhin yang merangkap berbagai jenis pekerjaan, seperti setiap pagi menjual tempe di Pasar Sukodono, juga imam musala dan pengurus Jam’iyah Tahlil di kediamannya di Desa Sepande diyakini tidak sejahat yang dituduhkan polisi. Adapun Eko, atas perbuatannya menembak Solikhin, telah diganjar hukuman 11 tahun penjara.

Namun dalam persidangan yang berlangsung sejak pagi tadi, hanya Briptu Eko yang mengakui adanya rekayasa. Sedangkan AKP Ernesto dan lima anak buahnya membantah. "Tidak ada rekayasa,” kata Ernesto.

Menurut Ernesto, saat melapor peristiwa penembakan, Eko mengatakan bahwa korban melawan dengan celurit. Karena itu, Ernesto meminta agar celurit milik korban dicari. ”Tidak ada maksud untuk meminta mencari celurit baru," ujarnya. Ernesto bahkan menyangkal pernah memerintahkan agar sidik jari dan darah korban ditempelkan pada celurit.

Kendati demikian, Briptu Eko berkukuh ihwal adanya rekayasa yang dipimpin Ernesto. Eko bahkan membenarkan pematangan rekayasa dilakukan di kantin rumah sakit setelah mayat Solikhin dimasukkan ke kamar jenazah. ”Setelah kejadian saya memohon kepada Bapak Kasat agar tidak dipecat karena telah menembak seseorang. Tapi saya tidak pernah meminta kasus itu direkayasa," ujarnya saat ditanya jaksa Rachmat Hari Basuki.

Briptu Eko secara kronologi mengisahkan rekayasa seperti apa yang diuraikan dalam dakwaan jaksa. Bripto Eko mengakui sempat berkukuh menyatakan Solikhin melakukan perlawanan dengan celurit sehingga ditembak. Namun pada hari ketujuh saat diperiksa oleh penyidik di Kepolisian Daerah Jawa Timur, Briptu Eko akhirnya menyatakan yang sebenarnya bahwa Solikhin tidak melakukan perlawanan apapun sebelum ditembak.

DINI MAWUNTYAS | JALIL HAKIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

39 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina


Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

8 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  David Swanson
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.


300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

11 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.


Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

23 jam lalu

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pengungkapan laboratorium terselubung (clandestine laboratory) narkotika jenis cannabinoid atau MDMB-4EN-Pinaca di Lapangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.


Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.


Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan Gedung Pengadilan Kriminal Manhattan pada hari sidangnya setelah dakwaannya oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang suap yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di New York City, AS, 4 April 2023. REUTERS /Amanda Perobelli
Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.


Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus (kanan), Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata (tengah) melakukan penutupan jalan menuju kawasan Puncak saat pemberlakuan Car Free Night di Tol Jagorawi pintu keluar Gadog, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 31 Desember 2022. Polres Bogor memberlakukan Car Free Night di kawasan Puncak pada malam Tahun Baru mulai pukul 18.00 WIB 31 Desember 2022 hingga pukul 06.00 WIB 1 Januari 2023, arus lalu lintas menuju Puncak atau Cianjur dialihkan melalui Jonggol atau Sukabumi. Hal ini guna mengatur arus masuknya agar tercipta kelancaran dalam perjalanan saat car free night di malam pergantian tahun 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.


Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.