TEMPO.CO , Surakarta: Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo, menyatakan penyelenggaraan pemilihan tujuh kota ajaib melalui situs www.n7w.com tidak bisa dipertanggungjawabkan. Alasannya, website N7W sama sekali tak menyebut alamat kontak di lamannya.
Menurut Djoko, alamat domain saat dilacak terdaftar di Panama. Alamat administratif kontaknya berada di sebuah kampung bernama Drums di Pensylvania, Amerika Serikat. Lembaga ini juga tak dikenal di Swiss. “Setiap pemipin redaksi media yang saya tanya menyatakan tidak mengenal,” kata pria kelahiran Boyolali itu dalam keterangan tertulisnya.
New7Wonders merilis puluhan kota yang ikut dalam kompetisi tujuh kota ajaib dunia. Surakarta dan Jakarta termasuk dua kontestan Asia Tenggara dan negara kepulauan Asia. (Baca: Jakarta dan Solo Masuk Kualifikasi 7 Kota Ajaib). Surakarta berada di posisi delapan dan Jakarta berada di posisi sepuluh. Tujuh kota di atas Surakarta seluruhnya diborong oleh Filipina. Tiga teratasnya Kota Vigan, Cebu, dan Paranaque. (Baca: Surakarta Masuk Nominasi Tujuh Kota Ajaib Dunia )
Djoko mengatakan, lembaga tersebut juga tak ada sangkut pautnya dengan badan-badan Perserikatan Bangsa Bangsa. Karena itu, kala Pulau Komodo diikutkan dalam New7Wonders Nature, Djoko juga menolaknya. “Belum pernah ada promosi lembaga ini terhadap komodo,” kata dia.
Promosi komodo di Swiss justru dilakukan Kedutaan Besar melalui kerja sama dengan perusahaan transortasi massal di Bern dan Basel. Kala itu, Kedutaan Besar Indonesia di Swiss menelusuri kantor lembaga tersebut di Hoschgasse 8, PO BOX 1212, 8034 Zurich. “Ternyata alamatnya tidak sesuai lantaran kode posnya keliru,” kata dia. Lembaga itu menumpang museum Heidi Weber yang hanya buka saat akhir pekan di musim panas.
AHMAD RAFIQ
Berita Lain
Popularitas Draw Something Melebihi Angry Birds
Presiden Malawi Meninggal Akibat Serangan Jantung
Gandeng Krisyanto, Jamrud Bangkit Lagi
Incar Menang, Madrid Fokus Hadapi Valencia